MAGELANG (6 Februari 2024) - Sentra "Antasena" di Magelang telah memberikan layanan respon kasus bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di Purworejo. PPKS ini yakni Ngateman beserta anak istrinya. Saat ini, Ngateman tinggal di rumah orang tuanya, Mawardi (86), bersama kakak tertuanya, Sumarno (60), yang mengalami disabilitas daksa sejak usia 8 bulan. Sementara dua anak Ngateman, Yusuf (13) dan Vira (5), serta istrinya, Sofia, yang akhir-akhir ini sering mengalami sesak nafas juga tinggal dalam satu atap.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Ngateman bekerja sebagai  penyadap nira untuk dibuat menjadi gula aren, dengan sistem bagi hasil. Namun beberapa waktu belakangan ini, tidak ada nira untuk disadap sehingga ia tidak dapat menggantungkan penghidupan dari menyadap nira saja. Saat ini, Ngateman bekerja sebagai buruh serabutan dengan upah tak menentu yang jauh dari kata cukup. Adapun, keluarga Ngateman belum masuk dalam DTKS dan belum difasilitasi KIS. 

Mengetahui kondisi keluarga Ngateman, Sentra "Antasena" di Magelang bekerja sama dengan Dinas Sosial Purworejo, serta Pemerintah Desa Banyuasin, mengunjungi rumah keluarga Ngateman pada Selasa (6/2). 

Sentra "Antasena" di Magelang telah memberikan bantuan berupa sembako dan penambah nutrisi, perlengkapan ibadah, peralatan dapur, peralatan sekolah, perlengkapan kebersihan diri, pakaian, obat-obatan,serta bantuan kewirausahaan berupa ternak ayam. Selain itu, Sentra "Antasena" di Magelang juga mewujudkan keinginan Sumarno untuk memiliki radio baru lantaran radio terakhir yang dimiliki  Marno telah rusak tahun lalu. 

Perwakilan dari Sentra "Antasena" di Magelang, Yuli Hartini, dalam kesempatan itu, menyampaikan agar bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

"Bantuan yang kami sampaikan ini merupakan amanat dari Kementerian Sosial untuk membantu meringankan kesulitan mereka. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban mereka. Sama-sama kita doakan ternak ayamnya makin berkembang supaya dapat meningkatkan ekonomi untuk kelangsungan hidup dan masa depan anak-anak," ujar Yuli.

Sementara itu, istri Ngateman, Sofia, mewakili keluarga Ngateman, mengucapkan terima kasih tak terhingga atas pihak-pihak yang telah membantu meringankan beban mereka. "Terima kasih kepada Kementerian Sosial, Dinas Sosial Purworejo dan semua yang ikut membantu. Terima kasih atas bantuan yang telah diberikan kepada keluarga kami, kami tidak bisa membalas apa-apa," ucapnya.

Kemensos tak henti-hentinya memberikan perhatian dan kepedulian terhadap permasalahan sosial di masyarakat, terutama kepada kelompok rentan dan marginal.

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI