MAKASSAR (02 Maret 2024) - Kementerian Sosial (Kemensos) RI melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sentra Wirajaya Makassar bekerjasama dengan PT. Pelindo Jasa Maritim menggelar Pelatihan Life Skill bagi penyandang disabilitas. Kegiatan ini dilakasanakan selama dua hari, 2 - 3 Maret 2024 bertempat di Sentra Wirajaya Makassar.

 

Sebanyak 30 peserta berasal dari Kota Makassar dan Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan yang terdiri dari penyandang disabilitas fisik dan juga teman tuli mengikuti kegiatan pelatihan, di mana mereka diajarkan pelatihan barista, dan juga pembuatan handy crafts. Pada kesempatan yang sama, pihak PT. Pelindo Jasa Maritim juga menyerahkan bantuan alat bantu kepada peserta pelatihan berupa 5 (lima) unit kursi roda, dan 10 (sepuluh) tongkat.

 

Penyerahan bantuan alat bantu tersebut diserahkan secara simbolis oleh Sekretaris PT. Pelindo Jasa Maritim, Tabugus Patrick Tribudi Utama Iskandar yang akrab disapa Tubagus kepada pihak Sentra Wirajaya Makassar yang diwakili oleh Muh. Yusran sebagai pelaksana harian Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

 

Pada kesempatan tersebut, Tubagus menyampaikan apresiasi dan bangga bisa bekerjasama dengan Kemensos RI menggelar pelatihan life skill bagi penyandang disabilitas. Tubagus berharap, kegiatan ini bisa melahirkan pengusaha-pengusaha mandiri dari teman-teman penyandang disabilitas. Bahkan Tubagus menyebut jika kegiatan ini menjadi wadah lahirnya difabelpreneur. “Tumbuh dan Mandiri Bersama menjadi tema yang sangat relevan dalam mendorong teman-teman disabilitas menjadi difabelpreneur, dan kegiatan ini merupakan wujud kepedulian PT. Pelindo kepada warga rentan. Semoga mereka menjadi sahabat inspiratif Pelindo,” harapnya.

 

Hal senada juga disampaikan Muh. Yusran yang hadir mewakili Kepala Sentra Wirajaya Makassar. Dirinya berharap, jika kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan. Yusran juga sangat optimis jika saat ini sudah banyak pihak yang mau terlibat dalam penyelesian permasalahan sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. “Kehadiran PT. Pelindo Jasa Maritim dalam memberikan bantuan alat bantu dan menggelar pelatihan life skill bagi penyandang disabilitas menjadi bukti kepedulian dan juga merupakan kontribusi nyata stakeholder lainnya dalam menjawab permasalahan sosial yang terjadi,” tegas Yusran.

 

Salah satu peserta pelatihan life skill, Maria (37) asal Kota Makassar mengaku senang bisa menjadi peserta kegiatan ini. Ia memilih pelatihan pembuatan handy crafts, karena memang memiliki basic usaha menjahit. Perempuan asli asal Flores Nusa Tenggara Timur (NTT) ini mengaku, jika ilmu dalam membuat handy crafts yang didapatkan melalui pelatihan ini akan menjadi tambahan usaha yang nantinya bisa ia geluti untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

 

Sementara untuk kepanitiaan kegiatan pelatihan life skill kali ini, selain melibatkan staf dari Sentra Wirajaya Makassar, juga turut terlibat staf dari Sentra Gau Mabaji Gowa.