Menteri Sosial Tri Rismaharini, dalam keterangan persnya di hadapan media, mengatakan sebanyak 16 dapur umum telah beroperasi di 16 titik di Cianjur, dan masih akan bertambah lagi ke depannya. Dapur umum ini mampu menyediakan permakanan sebanyak lebih dari 27.000 porsi untuk para pengungsi. Namun, menurut Risma, jumlah ini belum cukup mengingat kebutuhan permakanan yang besar dan ketersediaan bahan baku yang terbatas. 

“Untuk bahan baku, seperti ayam atau telur, itu terbatas. Karena itu, kita akan bentuk satu (dapur umum) di Taman Makam Pahlawan (TMPNU Kalibata). Satu lagi, di Sentra Terpadu "Pangudi Luhur" di Bekasi. Setelah jadi, maka kita akan kirim ke sana dalam bentuk lauk pauk, sedangkan nasi akan kita masak di sana,” katanya di hadapan awak media yang hadir di Kantor Utama Kemensos, Jakarta, Jumat (25/11).

Hingga saat ini, Kemensos masih terus mendirikan dapur umum yang menyuplai kebutuhan permakanan bagi pengungsi di posko, maupun masyarakat yang mengungsi secara mandiri.