Wujud Pemberdayaan, KPM PKH Diajarkan Pembuatan Kain "Eco Print"
Penulis :
Nurhasim (Koordinator PKH Wilayah Nusa Tenggara Barat)
Editor :
Annisa YH
Penerjemah :
Syilfi Farhati; Karlina Irsalyana
LOMBOK UTARA (25 Agustus 2020) - Untuk mencapai target graduasi sejahtera mandiri, Pendamping Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Kementerian Sosial (Kemensos) RI di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), memiliki cara jitu. Melalui Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2), Keluarga Penerima Manfaat (KPM) diberdayakan dengan pelatihan Pembuatan Kain Eco Print.
"Sekitar 20 (dua puluh) KPM PKH mendapat pelatihan pembuatan kain Eco Print dari Pendamping PKH," kata Koordinator PKH Kabupaten Lombok Utara, Raden Zulkarnain, Sabtu siang (15/8).
Menurut pria yang kerap disapa Zul itu, tujuan Pendamping memberikan pelatihan keterampilan ini, sebagai upaya peningkatan kemampuan keluarga untuk lebih produktif di masa kekinian. “Usaha Eco Print ini sangat prospektif untuk peningkatan ekonomi keluarga prasejahtera. Terampil dalam kreatifitas, KPM dapat mendulang jumlah graduasi sejahtera mandiri di desa setempat,” imbuh dia.
Raden mengaku yakin bahwa jika KPM sudah terampil, maka mereka bisa membiasakan diri untuk membangun usaha sendiri dalam waktu jangka panjang, bahkan bisa sejahtera mandiri.
Pemberdayaan ini, dikatakannya, diinisiasi oleh Pendamping Sosial setempat, Baiq Westi, yang diketahui sangat telaten mengarahkan KPM dampingannya. Lebih lanjut, dalam pertemuan kelompok yang digelar minimal sekali dalam satu bulan tersebut, seringkali disampaikan motivasi-motivasi terkait pengembangan diri bagi KPM sehingga hal itu memacu semangat mereka.
Sementara itu, alat dan bahan pelatihan sudah disiapkan guna dipraktekkan langsung di lokasi. "Pelatihan kain batik Eco Print menggunakan bahan seadanya seperti daun jati dan daun jarak," beber Kader PMII Lombok Tengah ini.
Adapun hasil dari kerajinan kain itu menyasar kaum perempuan sebagai target pasarnya. "Hasil kain Eco Print ini, biasanya untuk jilbab dan kebutuhan kaum wanita,” terang Zul.
Dia menambahkan, selain keterampilan Eco Print, Pendamping lainnya juga melakukan pekerjaan lain, yaitu mengawal Kelompok Usaha Tani Kebaloan. Kelompok usaha binaan Pendamping PKH Desa Sesait Kecamatan Kayangan, Saofi Fatonah, itu tengah mengembangkan potensi pertanian di sekitarnya yang dikembangkan dalam bentuk hydroponic.
Sembari mengulas kondisi ekonomi di Lombok Utara pasca gempa bumi tahun 2018 lalu, Zul terus memacu semangat gerbong SDM PKH di bawah kendalinya. ”Pelaksanaan P2K2 adalah bagian terpenting dari program ini, instrumen program untuk mewujudkan keberlanjutan sosial dan ekonomi KPM PKH,” pungkas pria kelahiran tahun 1983 ini.
Bagikan :