Kemensos Tindak Lanjuti Berita Viral Penduduk Prasejahtera Desa Jatisari
Penulis :
Humas Balai Besar Soeharso Surakarta
Editor :
Intan Qonita N
Penerjemah :
Karlina Irsalyana
SITUBONDO (8 September 2021) - Kementerian Sosial melalui Balai Besar "Prof.Dr.Soeharso" Surakarta melakukan respon kasus terhadap berita di Detikkota.com tanggal 4 September 2021, mengenai potret kemiskinan di Desa Jatisari, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Berita tersebut menyebutkan bahwa penduduk desa tersebut tidak pernah mendapatkan bantuan pemerintah, tidur beralaskan tikar dan berlantai tanah, akses jalan yang buruk, dan kekurangan air bersih.
Menindaklanjuti berita tersebut Tim Respon Kasus Balai Besar "Soeharso" Surakarta melakukan asesmen dengan mengunjungi Desa Jatisari didampingi Plt.Kepala Dinas dan Kepala Bidang Rehsos Dinas Sosial Kabupaten Situbondo, Camat Arjasa, Kepala Desa Jatisari, Kepala Dusun Polay, Ketua RT Dusun Ampenan TKSK, Sakti Peksos dan Tagana.
Tim mengunjungi langsung Dukuh Polay untuk memperoleh informasi yang lebih akurat tentang pemberitaan tersebut. Diperoleh informasi bahwa jumlah penduduk dusun Polay kurang lebih sebanyak 1.400. jiwa dengan mata pencaharian penduduk adalah kuli bangunan, buruh tani, petani tadah hujan (ketela, jagung) dan beternak sapi. Sebagian besar masyarakat bertenak sapi dengan sistem bagi hasil.
Mayoritas rumah terbuat dari kayu dan berlantai tanah dengan akses jalan masih tanah yang sulit dilalui saat musim hujan.
Berdasarkan hasil informasi dari aparat Dukuh Polay bahwa masyarakat di Dukuh Polay, Dusun Ampenan sudah banyak yang mendapatkan bantuan pemerintah antara lain PKH, BPNT, BST maupun BLT DD (Bantuan Langsung Tunai Dana Desa) sebesar Rp300.000 per bulan.
Harapan masyarakat Dukuh Polay, Dusun Ampenan adalah adanya bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan perbaikan akses jalan. Pemerintah desa setempat sudah mengajukan usulan untuk perbaikan jalan namun belum terealisasi hingga saat ini, sementara kebutuhan air bersih akan direalisasikan tahun ini melalui anggaran dari APBD.
Menelusuri berita yang dimuat di media sosial, Ketua RT Dusun Ampenan menyatakan bahwa di lingkungannya tidak ada yang bernama Buhar, melainkan Bukar yang sudah mendapatkan bantuan modal usaha dari Bank setempat sebesar Rp1.200.000 dan bantuan beras dari dana desa sebesar 15 kg/bulan.
Selain melakukan Respon Kasus, Tim Balai Besar "Soeharso" Surakarta juga mendiseminasikan Layanan Program ATENSI Kementerian Sosial kepada Dinas Sosial Kabupaten Situbondo serta stakeholder daerah lainnya.
Sambutan positif datang dari Dinas Sosial Situbondo untuk program ATENSI dengan mempersiapkan data dan kelengkapan untuk layanan dan bantuan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang ada di Kabupaten Situbondo. Komunikasi yang intensif dengan Dinas Sosial Situbondo akan dilaksanakan untuk proses selanjutnya.
Bagikan :