Mensos Minta Dua Anak Butuh Perawatan Medis Dirujuk ke Sentra Kemensos

Mensos Minta Dua Anak Butuh Perawatan Medis Dirujuk ke Sentra Kemensos
Penulis :
Rizka Surya Ananda
Penerjemah :
Fia Arista Dewi

BEKASI (4 April 2023) – Menteri Sosial Tri Rismaharini kembali menunjukkan konsennya untuk membantu anak yang membutuhkan perawatan medis. Pagi ini (4/4), Mensos menemui keluarga Khalila Zahra Kamila (7) dan Muhamad Dika (4) di Sentra Terpadu Pangudi Luhur Bekasi untuk menyerahkan bantuan dari Kementerian Sosial dan donasi dari kitabisa.com

Mensos meluangkan waktunya untuk berdialog langsung dengan orangtua. Dalam percakapan yang berlangsung selama kurang lebih satu jam itu, Mensos mendorong para orangtua agar berusaha demi kesembuhan anak-anaknya.

“Dia kan (anak-anak) gak bisa selamanya bergantung dengan bapak ibu. Bapak ibu akan menua, suatu saat akan meninggal, gak bisa kita biarkan dia menderita,” katanya di hadapan para orang tua.

Pada kesempatan itu Mensos membujuk orangtua agar bersedia merujuk anaknya ke Sentra milik Kemensos untuk mendapatkan perawatan yang intensif.

“Kalau nanti di Sentra dia akan dapat makanan yang baik. Kemudian akan diterapi agar pulih lebih cepat. Tolong sekali lagi, ini demi kepentingan masa depan mereka. Kasian kan kalau gak dirawat karena ini butuh terapi khusus,” katanya.

Menurut Mensos, para orangtua bisa tinggal sementara di Sentra selama proses perawatan berlangsung. Selain menemani anak, mereka juga bisa mendapatkan pelatihan kewirausahaan dan berjualan di Sentra Kreasi ATENSI dimana penghasilannya bisa ditabung. 

Seperti diketahui, Kemensos telah banyak memfasilitasi perawatan anak-anak dengan terminal illness yang membutuhkan perawatan medis. Sejak 2021 hingga Februari 2023, Kemensos sudah melakukan respon kasus kepada 1.046 anak dimana anak sakit merupakan kasus paling banyak yang ditangani. Selama ini Kemensos memfasilitasi operasional saat perawatan, mengadvokasi pembuatan BPJS PBI, dan menginisiasi penggalangan dana dengan kitabisa.com.

Sementara itu, ibu kandung Khalila, Siska Amelia (27) mengaku tidak menyangka anaknya akan dijenguk langsung oleh Mensos. Wanita asal Sukabumi itu bersyukur anaknya dapat menerima bantuan Kemensos melalui Sentra Phalamarta. Adapun bantuan yang diberikan berupa pemenuhan nutrisi, mainan anak, perlengkapan sekolah, dan bantuan operasional selama perawatan di rumah sakit. Bantuan serupa juga diberikan kepada Kakak kembar Khalila, yaitu Khalifa.

“Tadi kata ibu harus dibelikan (makanan) nutrisi, karena kiloanya (berat badan) gak naik-naik,” ujarnya.

Khalila lahir dengan berat badan 2 kg dan tumbuh seperti anak biasanya. Saat usianya 6 bulan, ia diadiagnosa mengalami VSD ( Ventricular Septal Defect ) yaitu adanya kebocoran pada sekat antar ventrikel jantung. Kala itu orang tuanya enggan membawa ke rumah sakit karena keterbatasan biaya. Namun kondisinya mulai memburuk dan dokter mendiagnosa Khalila menderita VSD, Sepsis (komplikasi akibat respon tubuh terhadap infeksi), infeksi saluran kemih, dan stunting.

Selain untuk kesembuhan Khalila, Siska juga mengaku mendapatkan bantuan kewiusahaan untuk suaminya. “Dapat bantuan cukur rambut. Kan bapaknya suka cukur di rumah. Sekarang lagi mau bikin tempat pangkas rambut di pinggir jalan. Terus nanti mau ada bantuan peternakan ayam dari Sentra Phalamarta,” ujarnya. 

Selama ini, ayah Khalila, Nurkamil (32) bekerja sebagai Office Boy di Pabrik Es Batu di Sukabumi dengan penghasilan Rp1,7 juta per bulan. Kadang ayah Khalila juga menerima cukur rambut panggilan. Sedangkan ibunya di rumah mengasuh Khalila dan saudara kembarnya.

Keluarga Khalila mendapatkan bantuan senilai Rp15,7 juta dari Kemensos dan Rp29,3 juta hasil donasi kitabisa.com.

Bantuan kewirausahaan juga diberikan kepada keluarga Muhamad Dika. Adalah ayah kandung Dika, Toni (36) menerima bantuan modal usaha berupa motor roda tiga beserta satu paket kewirausahaan jajanan anak. Bantuan ini diberikan melalui Sentra Galih Pakuan Bogor. Selain itu, Sentra juga melunasi hutang dan tunggakan kontrakan keluarga Dika yang beralamat di Desa Labuan Kecamatan Labuan Pandeglang Banten.

Adapun Dika mengalami kondisi dimana kakinya sangat kecil. Kondisi ini menyebabkan ia belum bisa berjalan walaupun usianya sudah empat tahun. Kedua orangtuanya hanya bisa pasrah karena tidak punya biaya untuk membawa Dika ke rumah sakit.

Ayahnya bekerja serabutan, sedangkan ibunya Dewi (43) tahun mengais rejeki dengan menjadi buruh cuci sentrikan. Penghasilan yang tidak menentu itu tentunya tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga dengan tiga anak. 

Melalui Sentra, keluarga Dika sudah mendapatkan bantuan berupa sembako, akomodasi ke rumah sakit, kursi roda, dan mainan anak. 

Total bantuan yang diberikan kepada Dika dari Kemensos adalah Rp27,9 juta dan hasil donasi kitabisa.com sebesar Rp37,9 juta.


Biro Hubungan Masyarakat

Kementerian Sosial RI

Bagikan :