Tumbuhkan Kesetiakawanan Sosial, Kemensos Libatkan Pemulung Cilincing Bersih Lingkungan dan Pilah Sampah
Penulis :
Alif Mufida Ulya
JAKARTA (12 Desember 2022) - Matahari mulai meninggi. Angin laut berhembus tiada henti. Deru mesin kapal di muara sungai Cilincing terdengar bising.
Kapal-kapal itu tampak bergerak meninggalkan tempatnya bersandar. Membawa sekelompok orang berkaos putih dengan niat mulia. Serok, jala, dan kantong hitam di genggaman. Begitu pun, sarung tangan, membungkus rapi jari jemari.
Mereka bersiap memungut sampah demi sampah yang kapal mereka lewati sepanjang badan sungai. Satu dua sampah plastik, kayu, mulai terangkat. Berpindah ke kantong hitam yang mereka bawa. Keringat bercucuran beradu dengan teriknya sang surya.
“Saya tadi ikut naik kapal untuk pembersihan di jalur sungai, ambil, serok-serok sampah,” kata salah seorang peserta kegiatan Bakti Sosial, Pasti Marpaung (55), usai mengikuti aksi bersih sungai, Minggu (11/12).
Saban pagi, Pasti berkeliling dari satu tempat ke tempat lain, dengan karung di pundak dan alat pencapit besi di tangan. Mengais barang-barang bekas. Kali ini, pencarian itu dilakukannya dari atas kapal yang berlayar menyusuri muara sungai.
Pasti bersama 49 rekannya sesama pemulung merupakan binaan Yayasan Kumala di Cilincing. Mereka dilibatkan dalam kegiatan Bakti Sosial Bersih Lingkungan yang diinisiasi Kementerian Sosial. Selain para pemulung atau masyarakat di sekitar Kampung Nelayan Cilincing, sebanyak 50 personel Karang Taruna Jakarta Utara juga turut terlibat dalam kegiatan ini.
Pasti menyambut baik bersih lingkungan yang mengajak serta dia dan kelompoknya. “Kalau saya sih, tanggapannya baik, karena kita, rakyat kecil, juga ikut dilibatkan, artinya kita ikut diperhatikan. Menurut saya, kegiatan ini juga bagus untuk dilanjutkan ke depan,” kata wanita berlogat Batak ini.
Bersih lingkungan meliputi aksi bersih sungai, pemilahan sampah hasil bersih sungai, pembuangan sampah sisa pemilahan, dan tanam pohon. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai rangkaian dari Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Tahun 2022 yang diperingati setiap tahunnya pada 20 Desember.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos Beni Sujanto mengatakan, Bakti Sosial di tengah-tengah masyarakat Cilincing dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran pada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan.
“Kami sepakat bahwa kebersihan lingkungan tidak hanya dilakukan saat ada momen tertentu saja. Ini harus menjadi sebuah kesadaran, bagaimana meningkatkan tanggung jawab sosial masyarakat, minimal untuk mengurangi sampah yang ada di sekitar sungai dan lingkungan sini,” kata Beni di Cilincing.
Berkolaborasi dengan Yayasan Kumala, kegiatan itu dimaksudkan untuk memberdayakan masyarakat dengan mengajarkan pemilahan sampah rumah tangga untuk didaur ulang agar bernilai ekonomi.
“Melalui kolaborasi kami dengan Yayasan Kumala, masyarakat juga kami berdayakan, diajarkan untuk memilah dan memisahkan sampah dari rumah tangga, mana-mana saja yang bisa diolah, mana-mana saja yang bisa didaur ulang, sebelum berakhir di tempat pembuangan,” kata dia.
Sehingga, lanjutnya, hasil sampah yang telah diolah dan didaur ulang bisa dicetak dalam bentuk-bentuk kerajinan tangan dan lain sebagainya yang menghasilkan uang. “Jadi, kita sepakati mulai dari Cilincing bahwa sampah akan menjadi berkah,” ucapnya menegaskan.
Hal itu diamini Asisten I Pembangunan dan Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Jakarta Utara, Wawan Budi Rohman, yang hadir mewakili Walikota Jakarta Utara. Dia berharap masyarakat Cilincing terdorong merubah sampah menjadi barang yang memiliki nilai jual.
Atas kehadiran Kemensos, pihaknya menyampaikan terima kasih lantaran dipilihnya Cilincing menjadi lokasi dilaksanakannya Bakti Sosial Bersih Lingkungan, termasuk beberapa jenis bantuan yang diberikan kepada warganya.
“Ini melecut motivasi masyarakat di sini. Beban kita akan permasalahan sampah juga berkurang. Sekali lagi terima kasih, Kemensos hadir bersama kita di sini, juga bantuannya. Mudah-mudahan ini bisa menjadi motivasi kita semua,” ucapnya.
Dalam kesempatan ini, Kemensos melalui Direktorat Pemberdayaan Masyarakat juga menyalurkan bantuan berupa 2 set alat daur ulang sampah, 1.000 bibit tanaman produktif dan polybag, serta 10 buah gerobak sampah inovasi pemulung. Bakti Sosial ditutup dengan Ikrar Kesetiakawanan Sosial lewat pembubuhan tanda tangan masyarakat Cilincing yang terlibat.
Air Bersih di Kalibaru
Sehari sebelumnya, telah dilakukan hal serupa di Kelurahan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (10/12). Selain bersih lingkungan, kegiatan itu juga meliputi pengecatan rumah, sanitasi dan realisasi air bersih.
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non Alam (PSKBSNA), Mira Riyati Kurniasih, pada kegiatan gotong royong itu, mengapresiasi warga yang terlibat. Menurutnya, kegiatan gotong royong membuktikan bahwa kesetiakawanan sosial masyarakat masih sangat baik.
"Hari ini, kita bisa lihat bahwa masyarakat di sini masih sangat tinggi semangat gotong royongnya. Rasa kesetiakawanan di sini perlu kita beri apresiasi. Kita bisa lihat, hasil gotong royong membuat pemukiman ini tampak lebih bersih, lebih rapi, dan berwarna. Ini yang harus kita jaga terus," kata Mira di Kalibaru, Sabtu (10/12).
Sementara itu, instalasi air bersih terpadu untuk masyarakat di RW 04 Kelurahan Kalibaru juga telah rampung. Masyarakat, yang sebelumnya, kesulitan mendapatkan air bersih, kini telah memiliki instalasi air bersih untuk penggunaan sehari-hari.
Selain masyarakat setempat, gotong royong ini melibatkan pilar-pilar sosial di DKI Jakarta, diantaranya Taruna Siaga Bencana (Tagana), Pelopor Perdamaian, Karang Taruna, hingga para Pendamping PKH.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Kapal-kapal itu tampak bergerak meninggalkan tempatnya bersandar. Membawa sekelompok orang berkaos putih dengan niat mulia. Serok, jala, dan kantong hitam di genggaman. Begitu pun, sarung tangan, membungkus rapi jari jemari.
Mereka bersiap memungut sampah demi sampah yang kapal mereka lewati sepanjang badan sungai. Satu dua sampah plastik, kayu, mulai terangkat. Berpindah ke kantong hitam yang mereka bawa. Keringat bercucuran beradu dengan teriknya sang surya.
“Saya tadi ikut naik kapal untuk pembersihan di jalur sungai, ambil, serok-serok sampah,” kata salah seorang peserta kegiatan Bakti Sosial, Pasti Marpaung (55), usai mengikuti aksi bersih sungai, Minggu (11/12).
Saban pagi, Pasti berkeliling dari satu tempat ke tempat lain, dengan karung di pundak dan alat pencapit besi di tangan. Mengais barang-barang bekas. Kali ini, pencarian itu dilakukannya dari atas kapal yang berlayar menyusuri muara sungai.
Pasti bersama 49 rekannya sesama pemulung merupakan binaan Yayasan Kumala di Cilincing. Mereka dilibatkan dalam kegiatan Bakti Sosial Bersih Lingkungan yang diinisiasi Kementerian Sosial. Selain para pemulung atau masyarakat di sekitar Kampung Nelayan Cilincing, sebanyak 50 personel Karang Taruna Jakarta Utara juga turut terlibat dalam kegiatan ini.
Pasti menyambut baik bersih lingkungan yang mengajak serta dia dan kelompoknya. “Kalau saya sih, tanggapannya baik, karena kita, rakyat kecil, juga ikut dilibatkan, artinya kita ikut diperhatikan. Menurut saya, kegiatan ini juga bagus untuk dilanjutkan ke depan,” kata wanita berlogat Batak ini.
Bersih lingkungan meliputi aksi bersih sungai, pemilahan sampah hasil bersih sungai, pembuangan sampah sisa pemilahan, dan tanam pohon. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai rangkaian dari Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) Tahun 2022 yang diperingati setiap tahunnya pada 20 Desember.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos Beni Sujanto mengatakan, Bakti Sosial di tengah-tengah masyarakat Cilincing dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran pada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan.
“Kami sepakat bahwa kebersihan lingkungan tidak hanya dilakukan saat ada momen tertentu saja. Ini harus menjadi sebuah kesadaran, bagaimana meningkatkan tanggung jawab sosial masyarakat, minimal untuk mengurangi sampah yang ada di sekitar sungai dan lingkungan sini,” kata Beni di Cilincing.
Berkolaborasi dengan Yayasan Kumala, kegiatan itu dimaksudkan untuk memberdayakan masyarakat dengan mengajarkan pemilahan sampah rumah tangga untuk didaur ulang agar bernilai ekonomi.
“Melalui kolaborasi kami dengan Yayasan Kumala, masyarakat juga kami berdayakan, diajarkan untuk memilah dan memisahkan sampah dari rumah tangga, mana-mana saja yang bisa diolah, mana-mana saja yang bisa didaur ulang, sebelum berakhir di tempat pembuangan,” kata dia.
Sehingga, lanjutnya, hasil sampah yang telah diolah dan didaur ulang bisa dicetak dalam bentuk-bentuk kerajinan tangan dan lain sebagainya yang menghasilkan uang. “Jadi, kita sepakati mulai dari Cilincing bahwa sampah akan menjadi berkah,” ucapnya menegaskan.
Hal itu diamini Asisten I Pembangunan dan Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Jakarta Utara, Wawan Budi Rohman, yang hadir mewakili Walikota Jakarta Utara. Dia berharap masyarakat Cilincing terdorong merubah sampah menjadi barang yang memiliki nilai jual.
Atas kehadiran Kemensos, pihaknya menyampaikan terima kasih lantaran dipilihnya Cilincing menjadi lokasi dilaksanakannya Bakti Sosial Bersih Lingkungan, termasuk beberapa jenis bantuan yang diberikan kepada warganya.
“Ini melecut motivasi masyarakat di sini. Beban kita akan permasalahan sampah juga berkurang. Sekali lagi terima kasih, Kemensos hadir bersama kita di sini, juga bantuannya. Mudah-mudahan ini bisa menjadi motivasi kita semua,” ucapnya.
Dalam kesempatan ini, Kemensos melalui Direktorat Pemberdayaan Masyarakat juga menyalurkan bantuan berupa 2 set alat daur ulang sampah, 1.000 bibit tanaman produktif dan polybag, serta 10 buah gerobak sampah inovasi pemulung. Bakti Sosial ditutup dengan Ikrar Kesetiakawanan Sosial lewat pembubuhan tanda tangan masyarakat Cilincing yang terlibat.
Air Bersih di Kalibaru
Sehari sebelumnya, telah dilakukan hal serupa di Kelurahan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (10/12). Selain bersih lingkungan, kegiatan itu juga meliputi pengecatan rumah, sanitasi dan realisasi air bersih.
Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial dan Non Alam (PSKBSNA), Mira Riyati Kurniasih, pada kegiatan gotong royong itu, mengapresiasi warga yang terlibat. Menurutnya, kegiatan gotong royong membuktikan bahwa kesetiakawanan sosial masyarakat masih sangat baik.
"Hari ini, kita bisa lihat bahwa masyarakat di sini masih sangat tinggi semangat gotong royongnya. Rasa kesetiakawanan di sini perlu kita beri apresiasi. Kita bisa lihat, hasil gotong royong membuat pemukiman ini tampak lebih bersih, lebih rapi, dan berwarna. Ini yang harus kita jaga terus," kata Mira di Kalibaru, Sabtu (10/12).
Sementara itu, instalasi air bersih terpadu untuk masyarakat di RW 04 Kelurahan Kalibaru juga telah rampung. Masyarakat, yang sebelumnya, kesulitan mendapatkan air bersih, kini telah memiliki instalasi air bersih untuk penggunaan sehari-hari.
Selain masyarakat setempat, gotong royong ini melibatkan pilar-pilar sosial di DKI Jakarta, diantaranya Taruna Siaga Bencana (Tagana), Pelopor Perdamaian, Karang Taruna, hingga para Pendamping PKH.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Bagikan :