KEPULAUAN SELAYAR (9 September 2024) - Pada rangkaian Bakti Sosial di Kabupaten Kepulauan Selayar, Kementerian Sosial memberikan bantuan pemberdayaan untuk memperkuat sektor-sektor yang menjadi potensi wilayah kepulauan dan mendukung pemenuhan kebutuhan pangan. Bantuan diberikan kepada kelompok masyarakat untuk mendukung sektor kelautan, pertanian, dan UMKM agar pendapatan dan kesejahteraan warga kepulauan meningkat. 

Dua desa di Kecamatan Bontosikuyu,  Kepulauan Selayar, yaitu Desa Binanga Sombaiya dan Desa Appatanah, menjadi rumah bagi Suku Bajo yang dikenal sebagai suku penjelajah lautan dan mampu menyelam di dasar laut tanpa bantuan alat pernapasan selama belasan menit. Selama ini, masyarakat di dua desa tersebut menjadikan laut sebagai mata pencaharian utama dan mempertahankan tradisi menyelam saat mencari ikan. 

"Di Desa kami, khususnya di Dusun Bajo para nelayan masih menyelam saat mencari ikan. Makanya kami meminta bantuan berupa alat selam seperti kacamata, sepatu renang, dan senter," kata Kepala Desa Binanga Sombaiya, Muhammad Arding, saat ditemui setelah mengikuti rangkaian Acara Puncak Bakti Sosial Kemensos, di Benteng, Selayar, Senin (9/9). Para nelayan selama ini bergantian menggunakan alat selam  karena kesulitan membeli alat selam yang harganya sangat mahal. 

Kelompok nelayan Desa Binanga Sombaiya menerima 10 unit sampan fiber, 1 set alat selam, dan 10 unit mesin katinting berdaya 15 PK dari Kemensos. Bantuan dari Kemensos menjadi penting sebab dengan adanya mesin dan sampan, nelayan tidak perlu lagi mendayung saat melaut. Dengan begitu para nelayan bisa menghemat tenaga yang biasa digunakan mendayung untuk menyelam dan menangkap lebih banyak ikan. 

Selain bantuan untuk nelayan, Kemensos mendistribusikan berbagai kebutuhan untuk sektor pertukangan di desa tersebut  berupa 5 buah gergaji, 5 buah amplas listrik, 5 set bor listrik, 5 buah mesin pahat, dan 5 buah ketam listrik. Sektor pertanian juga mendapatkan bantuan berupa 10 gulung kawat duri, 10 unit traktor, 10 gulung waring pagar, dan 10 karung pupuk. Bantuan pertanian, terutama traktor, sangat dibutuhkan. Menurut salah satu anggota kelompok pertanian di Desa Binanga Sombaiya, Sanak (59), traktor bisa memotong waktu membajak hingga tujuh hari. "Untuk tiga petak  itu bisa 10 hari membajaknya karena kami pakai tenaga sendiri. Kalau traktor bisa tiga hari," ujarnya. Rencananya, traktor akan dikelola bersama oleh  kelompok. 

Sementara itu, di Desa Appatanah, Kemensos juga menyalurkan bantuan untuk nelayan, yang mencakup 1 unit alat pres kemasan ikan kering, 5 karung garam, 2 buah coolbox berkapasitas 75 liter, 4 buah mesin katinting berdaya 7 PK, 1 set alat selam, dan 2 buah freezer. Selain itu, kelompok peternak ayam petelur di desa ini juga menerima 200 ekor ayam petelur pullet usia 18 minggu, 10 unit kandang ayam, dan 10 karung pakan guna mendukung usaha peternakan mereka.

Di Desa Patilereng, Kecamatan Bontosikuyu, kelompok pembuat kue mendapatkan 1 buah mesin giling mie berkapasitas 20 kg, 2 unit oven, 1 buah mesin pengaduk adonan berkapasitas 5 kg, 3 buah kompor, dan 1 buah mesin parut kelapa. Sementara itu, di Desa Bontotangnga, Kecamatan Bontoharu, kelompok pembuat gula aren menerima 6 buah wajan besar, 6 buah kompor seribu mata, 24 buah cetakan gula aren, 6 buah talenan, dan 6 buah tabung gas. Kelompok pembuat minyak VCO di desa ini juga mendapat dukungan berupa 1 unit mesin pemeras santan, 1 unit mesin sentrifugal, dan 1 unit mesin penyaring minyak VCO. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas usaha masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan mereka.