Usai melakukan penyerahan bantuan sosial jaminan hidup bagi korban bencana alam tsunami Selat Sunda, pada hari yang sama, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Harry Hikmat didampingi Direktur PSKBA, Rachmat Koesnadi melakukan kunjungan ke Desa Adat Baduy.
Kunjungan dilakukan dalam kaitannya dengan musibah kebakaran yang sempat melanda desa ini pada pertengahan Bulan September lalu.
Disaksikan oleh Kepala Dinas Sosial Lebak, Eka Darmawan, dan Jaro (Kepala Desa) setempat, Saija, Kemensos secara simbolis menyerahkan bantuan kepada tiga orang korban dari 57 KK yang rumahnya mengalami kebakaran di Kampung Kadugede, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar.
Besaran bantuan yang diberikan mencapai 1,45 milyar rupiah dengan peruntukan bahan bangunan rumah (bbr) kepada 52 unit rumah, masing-masing senilai 25 juta rupiah dan bantuan untuk isi hunian sementara (huntara) kepada 52 unit rumah, masing-masing senilai 3 juta rupiah.

Selain itu, Kemensos juga memberikan paket berisi kebutuhan sembilan bahan pokok (sembako) kepada 40 warga Kampung Kadugede. Harry juga secara khusus memberikan satu paket berupa jenis obat-obatan yang diterima oleh Jaro.

Harapan Harry, dengan adanya kecepatan pembangunan rumah tersebut, warga Kampung Kadugede dapat menempati tempat tinggal yang lebih layak daripada sebelumnya sehingga warga dapat beraktifitas kembali seperti sedia kala.
Selain menyerahkan bantuan secara simbolis, pada kesempatan tersebut, Dirjen dan rombongan juga menyempatkan untuk meninjau perkembangan pembangunan seluruh rumah di area Kampung Kadugede, Desa Kanekes, yang berada di area Baduy Luar ini.

Kampung ini mengalami kebakaran pada 12 September lalu. Kejadian ini menyebabkan 38 rumah dan 75 lumbung padi (leuit) terbakar habis. Omo, Ketua RT Kampung Kadugede yang rumahnya ikut terbakar mengatakan bahwa ia kehilangan seluruh harta bendanya, termasuk 35 karung padi dan pakaian adat Baduy yang menurutnya begitu bernilai. Namun, bantuan dari Kemensos dirasa cukup membantunya.
"Dari Kementerian Sosial, alhamdulillah, diberikan berupa uang buat bangunan 25 juta untuk pembangunan rumah kembali yang sekarang sedang dalam proses. Ada yang sudah mencapai 80 persen, bahkan ada yang sudah selesai. Lalu, buat huntara 3 juta, dibelikan alat-alat rumah tangga, mulai dari piring sampai baskom", ungkap Omo.