Di tengah pandemi COVID-19, Kementerian Sosial terus berupaya meningkatkan kesiapsiagaan daerah-daerah yang berada di kawasan rawan bencana melalui pengembangan Kampung Siaga Bencana (KSB). Setelah pembentukan KSB di 772 lokasi di Indonesia, kali ini giliran Desa Besuki, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo dipilih menjadi pengembangan KSB berikutnya.
KSB dibentuk dengan maksud untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman dan risiko bencana dengan menyelenggarakan kegiatan berbasis masyarakat. Mereka diberikan pembekalan terkait Kesiapsiagaan Bencana, seperti tata cara evakuasi, pendirian dapur umum, pertolongan pertama, pendirian shelter dan sebagainya. Selain itu, pembentukan KSB ini juga untuk memetakan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan infrastruktur yang dapat digunakan sebagai pendukung saat situasi bencana.
Pada pencanangan yang digelar Kamis (1/10) pagi di lapangan Desa Besuki, turut dihadiri Bupati Wonosobo, Eko Purnomo. Eko menyematkan slayer dan topi khas anggota KSB sebagai tanda dibentuknya KSB Desa Besuki. Dengan program KSB, Kementerian Sosial ingin masyarakat di wilayah rawan bencana dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan mengurangi resiko terhadap bencana.