Tidak banyak yang mampu memberikan pengabdian sepenuh hati, terutama di
momen Lebaran yang biasanya menjadi saat berkumpul dengan keluarga terkasih.
Bagi Indra (35), Hari Raya bukanlah halangan untuk melayani mereka yang
mengalami Gangguan Jiwa. Baginya, memberikan pelayanan kepada mereka memerlukan
totalitas, kesabaran, dan kasih sayang yang tulus.
Pada pukul lima pagi, mengenakan baju koko bergaris putih, peci hitam,
dan membawa sajadah, Indra memulai hari dengan langkah mantap menuju tempat
tinggal para ODGJ, siap mengantar mereka dalam ibadah salat Idul Fitri.
Meskipun gema takbir membangkitkan kerinduan akan keluarga, namun
tekadnya tetap teguh untuk menyertai ODGJ agar mereka juga bisa merasakan
kebahagiaan di hari kemenangan, suatu hal yang mungkin telah terlupakan oleh
keluarga mereka.