Bantuan ATENSI Balai Abiyoso Berdayakan Penyandang Disabilitas agar Mandiri dalam Berusaha

Bantuan ATENSI Balai Abiyoso Berdayakan Penyandang Disabilitas agar Mandiri dalam Berusaha
Penulis :
Humas BLBI "Abiyoso"
Penerjemah :
Karlina Irsalyana

BANDUNG (16 Juli 2021) - Kementerian Sosial melalui Balai Abiyoso hari ini menyalurkan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa modal usaha senilai Rp4.000.000,- dan Rp1.000.000,- kepada penyandang disabilitas fisik. 

Sesuai arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini, bahwa Kementerian Sosial berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat, termasuk para penyandang disabilitas. 

Penyerahan bantuan ini merupakan bentuk tindak lanjut dari hasil assesmen yang telah dilaksanakan oleh tim Balai Abiyoso di Cimahi terhadap para penyandang disabilitas fisik tersebut. 

Yan Martin, salah seorang penyandang disabilitas fisik yang menerima bantuan modal usaha  ini kesehariannya dalam memenuhi kebutuhan keluarga dengan menyewakan rental play station, selain itu juga membuat kemasan makanan dari kertas bekas. Namun setelah wabah covid ini pemesanan kemasan tersebut mulai berkurang. Istrinya membantu dengan berjualan gorengan makanan setiap sore hari. 

Mobilitas Yan Martin dengan kondisi disabilitasnya tersebut menggunakan skateboard yang dirancang sendiri. Sebelumnya ia pernah menggunakan kursi roda, tetapi tangannya tidak kuat untuk mengayuh roda dikarenakan kursi roda yang diberikan sulit untuk ia gunakan.

Bantuan ATENSI senilai Rp.4.000.000,- tersebut akan digunakan Yan Martin untuk modal usaha berjualan voucher/token pulsa listrik di rumahnya. 

Kepala Balai Abiyoso, Isep Sepriyan menyampaikan bahwa bantuan ini harus benar-benar dimanfaatkan untuk menjalankan usaha, dan tim Balai Abiyoso akan membantu dalam pendampingan pembelian perlengkapan yang dibutuhkan untuk usaha tersebut.

Selain Yan Martin ada juga Engkus, merupakan penyandang disabilitas fisik yang menerima bantuan pengembangan modal usaha untuk membeli mesin parut singkong guna usaha kicimpring yang sedang digelutinya. 

Usaha kicimpring yang dijalankannya ini sudah lumayan berkembang dan dengan kondisi tangannya yang disabilitas, proses menyerut/memarut singkong untuk bahan pembuatan kicimpring sangat terhambat karena selama ini ia begitu kesulitan saat memarut kelapa dengan alat parut manual/tradisional. 

Yan Martin dan Engkus sangat berterima kasih atas bantuan ATENSI yang diberikan untuk modal usaha tersebut, dan bertekad untuk bersungguh-sungguh dalam menjalankan usaha dengan modal yang telah diberikan. Mereka merupakan para penyandang disabilitas yang semangat dalam bekerja.

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Bagikan :