YOGYAKARTA (2 Desember 2020) - Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S) melalui Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) terus meningkatkan kemampuan pendamping program keluarga harapan (PKH) melalui workshop peningkatan kompetensi.

Prof.Syahabuddin, Kepala Badan Pendidikan,Penelitian dan Penyuluhan (BP3S) Sosial Kemensos RI mengatakan pendamping PKH harus menjadi sumber daya manusia yang unggul dan siap dalam menghadapi dinamika perubahan.

"Salah satu perubahan seperti saat ini adalah situasi pendemi covid 19. Pendamping dituntut kreativ dalam mendampingi keluarga penerima manfaat (KPM) PKH dengan meminimalisir pertemuan secara langsung," jelas Syahabuddin saat membuka workshop peningkatan kapasitas SDM PKH di Jogja,Rabu (2/12).

BBPPKS Jogjakarta telah melatih 4.371 pendamping PKH dalam tahun 2020.

Syahabuddin menambahkan peserta workshop harus dapat berinovasi dalam melaksanakan pertemuan peningkatan kapasitas keluarga (P2K2) berbasis teknologi.

"SDM PKH harus melek teknologi. Bisa memanfaatkan IT dalam melaksanakan tugasnya," tambah Syahabuddin.

"Apresiasi kepada BBPPKS Yogyakarta yang telah menyelesaikan pelatihan 100% sesuai jumlah peserta yang ditargetkan. Ditengah pandemi covid saat ini,ternyata tidak mengurangi kinerja BBPPKS Yogya dalam mencetak dan meningkatkan kompetensi SDM Kesos," lanjut Syahabuddin.

Kepala BBPPKS Yogyakarta Murhadjani mengatakan workshop selama 2 hari diikuti 60 orang koordinator kota / kabupaten di wilayah Jateng dan DIY.

"Mereka kita harapkan dapat menularkan hasil workshop kepada pendamping lainnya," jelas Murhadjani.

Murhadjani berharap seluruh SDM PKH dapat terus berkarya mendorong agar KPM PKH dapat cepat graduasi sehingga posisi mereka dapat digantikan warga miskin lainnya.