BANDUNG (26 Oktober 2021) - Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta wisudawan Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung tidak berhenti belajar dan meningkatkan kualitas diri. Momen wisuda bukanlah akhir melainkan awal dari tantangan yang sebenarnya.
Mensos membagikan pengalaman serta memberikan motivasi para wisudawan yang akan mulai berkarya untuk bangsa dan negara. Agar nantinya mereka menjadi orang yang sukses dan bisa berkontribusi maksimal bagi lingkungan sekitarnya. Menurut Mensos, di era kemajuan teknologi 4.0 atau malah 5.0, permasalahan sosial semakin berkembang pesat.
“Sejak lahir hingga meninggal permasalahan sosial akan terus ada. Maka dari itu, kalian harus terus mengasah dan mengembangkan wawasan, tidak hanya pada bidang sosial, namun juga bidang lainnya,” kata Mensos dalam sambutannya secara virtual pada Wisuda Lulusan Prodi Pekerjaan Sosial Program Magister Terapan ke-2 dan Lulusan Prodi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan Ke-55 Poltekesos Bandung (26/10).
Kepada para wisudawan, Mensos meminta mereka tidak boleh berdiam diri melainkan agar ikut aktif mengatasi berbagai permasalahan yang berkembang di sekitar kita. Permasalahan sosial bisa berakar dari bidang lain di luar bidang sosial.Mensos mencontohkan, jatuhnya harga jagung dan telur, bisa memicu masalah sosial.
Terhadap hal seperti ini, Mensos meminta wisudawan Poltekesos Bandung tidak berdiam diri. Mensos mencontohkan pengalamannya menciptakan kursi roda elektronik. Ini untuk membantu Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial yang mengalami disabilitas berat yang tidak bisa dibantu hanya dengan kursi roda biasa.
Mensos juga menginisiasi pembuatan tongkat penuntun adaptif untuk penyandang disabilitas netra. Alat ini berguna meningkatkan mobilitas penyandang disabilitas netra. “Dengan cara itu penyandang disabilitas netra sekarang bisa lebih leluasa bergerak. Itu sangat membantu mengatasi keterbatasan mereka,” katanya.
Hal ini memperkuat dorongan agar wisudawan Poltekesos Bandung terus mengasah wawasan dan kepekaan. Hanya dengan itu, bekal ilmu dan keterampilan yang mereka dapatkan bisa bermanfaat untuk sesama.
Mensos juga mengingatkan, di era kemajuan teknologi 4.0 atau 5.0, wisudawan Poltekesos Bandung juga dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan era yang ditandai dengan pemanfaatan teknologi dan kemampuan besinergi.
Oleh karena itu, penting bagi lulusan Poltekesos Bandung agar mampu menyelesaikan masalah dengan berpikir inovatif dan berkolabiratif. "Kalau tidak bisa dijawab sendiri kita bisa bermitra. Saat ini kita kenal era crowd funding,” katanya.
Pada kesempatan sama, Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S) Hartono Laras menyampaikan, seluruh Civitas Akademika Poltekesos Bandung menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya dan dengan penuh kebanggaan, Mensos berkenan menyampaikan sambutan pada acara wisuda.
Hartono menyatakan, pembelajaran pada jenjang Sarjana Terapan dan Magister Terapan Poltekesos Bandung sudah diarahkan pada penerapan dan pengembangan teknologi Pekerjaan Sosial dengan rasio penerapan kurikulumnya 30 persen teori dan 70 persen praktek.
Untuk informasi pada hari ini yang akan diwisuda sebanyak 364 orang lulusan Poltekesos Bandung, yang terdiri dari, 18 orang lulusan Program Studi Pekerjaan Sosial Program Magister Terapan dan 346 orang lulusan Program Studi Pekerjaan Sosial Program Sarjana Terapan.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI