KLATEN (18 November 2020) - Ketahanan sosial masyarakat desa menjadi modal dasar pemulihan ekonomi nasional

Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (BP3S) Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) melalui Pusat Penyuluhan Sosial (Puspensos)  bekerja sama dengan Deputi Bidang Penguatan Inovasi Nasional Kementerian Riset dan Teknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek BRIN) akan membangun Desa inovasi Berketahanan Sosial di 15 desa sebagai desa percontohan.

Sebagai survey awal tim dari Kemensos RI dan Kemenristek BRIN melakukan survey di salah satu desa yang nantinya akan jadi percontohan yaitu di Desa kwarasan, Kecamatan juwiring Kabupaten Klaten.

Kepala Puspensos, Hasim mengatakan program ini sebagai pilot project untuk menggerakkan ekonomi dan mengurangi tingkat kemiskinan desa yang diinisiasi oleh Kemensos RI bersama  Kemenristek BRIN.

“Program ini untuk mewujudkan desa inovasi berketahanan sosial dengan penyediaan infrastruktur teknologi agar bermanfaat untuk membantu pembangunan ekonomi pedesaan dan pendidikan dalam rangka menyukseskan pembangunan sosial,” Kata Hasim dalam acara survey awal untuk identifikasi Desa berketahanan sosial. 

Lebih lanjut menurut Kepala puspensos hal ini diperlukan lantaran kegiatan masyarakat desa masih bersifat tradisional padahal mereka berhadapan langsung dengan potensi sumber daya alam yang melimpah.

"Maka dari itu dibutuhkan inovasi untuk menjaga keseimbangan ekonomi-ekologi dalam pengelolaan sumber daya alam," tambahnya

Sebagai lanjutan dari proyek percontohan, program Desa inovasi berketahanan sosial akan diselenggarakan di 15 desa se-Indonesia sebagai sasaran awal dengan memajukan berbagai produk unggulan di masing-masing wilayah.

Upaya ini dilaksanakan dengan melakukan transfer teknologi kepada masyarakat desa untuk dapat meningkatkan nilai tambah dari suatu produk inovasi desa sebelum kemudian diproduksi secara meluas ke masyarakat.

Dikesempatan yang sama Wihatmoko perwakilan dari Kemenristek BRIN menyampaik jika Desa inovasi Berketahanan sosial ini juga menjadi media desiminasi hasil penelitian kami.

“Dari Ribuan desa yang ada di Indonesia kami bersama kemensos mengambil 15 Desa untuk sampel untuk menjadi percontohan dalam desa inovasi berketahanan sosial ini, artinya kedepan dari desa percontohan ini diharapan desa-desa yang ada di Indonesia akan mengikuti,” ungkapnya.

Kepala desa Kwarasan  Kris Sutrininingsih mengungkapkan, saat ini penduduk desa tengah mengembangkan Pertanian padi, Kertas dan Industri payung.

Juga hadir dalam kesempatan ini, perwakilan Dinas sosial Provinsi Jawa Tengah, Dinas Sosial Kabupaten Klaten, Camat juwiring, dan Warga dari Desa Kwarasan.