Banten (19 Maret 2025) - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengapresiasi Pemerintah Provinsi Banten dan pemerintah kabupaten/kota se-Banten yang turut andil menyukseskan pendirian Sekolah Rakyat. Diharapkan, ke depan di tiap kabupaten/kota terdapat satu sekolah rakyat.

"Ya, nanti kita harapkan setiap kabupaten/kota itu minimal ada satu sekolah rakyat," kata Gus Ipul saat berdialog dengan Gubernur Banten serta bupati/walikota se-Banten di Pendopo Gubernur Banten, Rabu (19/3/2025). 

Gus Ipul menjelaskan, Program Sekolah Rakyat merupakan ide dan gagasan dari Presiden Prabowo yang diterjemahkan sebagai cara negara dalam memuliakan masyarakat miskin dan memfasilitasi kebangkitan wong cilik. 

"Yang disasar adalah anak dari keluarga miskin di desil 1 dan 2 pada DTSEN. Mereka yang mau bersekolah dan mendapatkan izin orangtua tinggal di asrama sekolah rakyat," ucap Gus Ipul. 

Ia mengatakan Sekolah Rakyat menyediakan pendidikan gratis berkualitas yang diperuntukkan bagi anak-anak keluarga miskin dengan konsep berasrama. Pendidikan yang diberikan berupa pendidikan formal dan pendidikan karakter. 

"Lulusannya diharapkan cerdas secara intelektual, mental, dan spiritualnya," kata Gus Ipul. 

Dengan demikian, Sekolah Rakyat mampu mencetak agen perubahan pada tiap keluarga miskin guna memutus mata rantai kemiskinan. 

Gus Ipul berpesan kepada para bupati/walikota yang hadir untuk segera mengusulkan calon lokasi Sekolah Rakyat. Usulan dapat berupa revitalisasi aset maupun usulan pembangunan baru melalui penyediaan lahan milik pemda. 

"Jadi bisa mengusulkan menggunakan aset eksisting. Sekarang yang sudah mengusulkan ke kami ada 198 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Kami mohon kepada bupati/walikota kami tunggu usulannya," ucap Gus Ipul. 

Partisipasi aktif daerah diharapkan mampu menyukseskan percepatan pendirian Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia mengingat program tersebut berdampak langsung bagi masyarakat. 

"Yang sekolah adalah warga bapak-ibu sekalian, warga sekitar situ. Untuk membuka akses seluas-luasnya bagi anak-anak keluarga miskin agar bisa mendapat pendidikan layak," kata Gus Ipul. 

Menanggapi hal itu, Gubernur Banten Andra Soni mengungkapkan pihaknya sangat antusias menyambut Program Sekolah Rakyat.

"Saya sudah mengajukan 5 titik di Provinsi. Ditambah tadi Lebak mengajukan 1 lahan seluas 10 hektare untuk mendukung Sekolah Rakyat," kata Andra Soni. 

Ia menuturkan pihaknya akan mengoptimalkan bangunan-bangunan sekolah eksisting yang telah ada. 

"Seperti salah satu sekolah yang ada, kondisi hari ini struktur bangunannya masih kuat tapi harus direnovasi. Nah ini yang salah satunya akan kita buat menjadi program Sekolah Rakyat," ucapnya. 

Ia menambahkan pihaknya memiliki prinsip yang sama dengan Kemensos dalam menyukseskan Program Sekolah Rakyat. 

"Jadi intinya semangat yang dibawa adalah semangat bagaimana kita berpihak kepada warga miskin," ujarnya. 

Senada, Bupati Lebak Hasbi Jayabaya merespons program ini dengan menghibahkan lahan seluas sepuluh hektar untuk Sekolah Rakyat di Kabupaten Lebak. 

"Kami serahkan 10 hektare karena harapan kami banyak masyarakat miskin yang disasar bersekolah di Sekolah Rakyat itu," ucap Hasbi seraya menyebut dari sana nantinya akan lahir generasi unggul yang dapat menjadi pemimpin bangsa di masa depan. 

Hasbi mengatakan pihaknya sepakat bahwa aspek pendidikan merupakan hal fundamental untuk mencetak sumber daya manusia berkualitas. 

"Alhamdulillah kami Pemkab Lebak secara rencana tata ruang wilayah, dari 52 hektare itu tersedia 10 hektare untuk zona pendidikan," ungkapnya usai menandatangani sertifikat hibah tanah seluas 10 hektare yang diberikan secara langsung kepada Gus Ipul untuk mendukung program Sekolah Rakyat di Banten. (*)