JAKARTA (31 Desember 2024) - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan Kementerian yang dia pimpin merupakan rumah bagi semua orang.

"Dan ini (Kemensos) kita anggap sebagai rumah besar, rumah besar kita semua. Tidak hanya untuk pegawai, tetapi juga untuk wartawan, difabel, perempuan. Saya ingin wartawan itu bukan orang lain, tetapi adalah bagian dari Kemensos. Ini semua kita anggap rumah besar kita bersama," kata Gus Ipul, sapaan akrab Mensos Saifullah Yusuf saat berdialog bersama para wartawan dalam acara refleksi akhir tahun 2024, di Kantor Kemensos Selasa (31/12/2024). 

Gus Ipul mengatakan, peran berbagai media dalam memberitakan kerja-kerja Kemensos harus dipastikan berjalan dengan baik dan sesuai. 

"Kita juga ingin masyarakat menerima berita yang benar, bukan hoax atau palsu. Terutama bansos kita yang sering dibuat hoax oleh banyak pihak dan itu tidak sesuai dengan program Kemensos," ucap Gus Ipul. 

Selain itu, Gus Ipul juga mengatakan keberadaan Kemensos yang selalu ada di tengah-tengah masyarakat tentu memerlukan kerja-kerja yang terbuka, yaitu open management untuk kepentingan keterbukaan informasi. Harapannya adalah pola komunikasi yang terbangun dapat fleksibel dan informasi dapat lebih cepat tersampaikan. 

"Kita ingin kerja Kemensos diketahui publik. Tetapi prinsipnya adalah bagaimana wartawan bisa memiliki akses lebih luas terkait informasi, terlebih kasus-kasus khusus yang memerlukan informasi lebih cepat dan akurat," kata Gus Ipul. 

Sementara itu, dalam merancang program-program Kemensos di tahun 2025, Gus Ipul memastikan kerja-kerja baik yang dilakukan Kemensos telah terarah, terukur, dan terintegrasi. Untuk mewujudkan hal itu, Gus Ipul mendorong integrasi data tunggal sosial-ekonomi nasional yang akan menjadi pedoman seluruh pihak dalam menyelenggarakan kesejahteraan sosial. Selain itu, Gus Ipul juga membangun proses bisnis berupa perlindungan sosial sepanjang hayat yang mencakup tiga bidang intervensi yaitu perlindungan sosial, rehabilitasi sosial, dan pemberdayaan sosial. 

"Setelah ada data tunggal sosial-ekonomi nasional, lalu ada intervensi lewat perlindungan dan jaminan sosial, lewat rehabilitasi sosial, dan pemberdayaan sosial.  Jadi sifatnya bukan perlindungan sosial lagi seperti PKH maupun bansos, tapi sudah beralih ke program pemberdayaan," kata Gus Ipul. 

Dalam merumuskan proses bisnis tersebut, Gus Ipul menghimpun berbagai masukan dari seluruh pihak serta tetap memperhatikan historis mengenai kebijakan dan program yang sudah berjalan baik di Kemensos untuk dilanjutkan. 

"Saya ajak diskusi semua, tidak hanya Sekjen, tidak hanya Dirjen dan Staf Ahli, tapi semua termasuk cleaning service saya ajak bicara dan saya dengarkan dengan baik sehingga saya bisa tau secara utuh perjalanan Kemensos terutama dari sisi regulasi, program, dan praktiknya," kata Gus Ipul. 

Salah satu perwakilan wartawan yang hadir, yaitu Devi dari media Antara, yang juga sebagai Sekretaris Forum Wartawan Sosial (Forwasos) mengapresiasi kinerja Kemensos yang telah berjalan baik selama ini. Menurutnya, keberhasilan yang telah diraih Kemensos itu sudah sepatutnya dapat tersampaikan dengan jelas, akurat, dan diketahui masyarakat secara utuh.