JAKARTA (7 JANUARI 2022) – Menteri Sosial Tri Rismaharini mengapresiasi kiprah dan kontribusi Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Tarutung atas konsistensinya dalam penanganan penyandang disabilitas. Melalui Karya Hephata HKBP, telah lebih 100 tahun jemaat Kristiani di bawah HKPB melayani penyandang disabilitas.


"Saya sangat mengapresiasi atas kepedulian dan konsistensi Panti Karya Hephata HKBP yang hampir selama 100 tahun telah membaktikan diri untuk memberikan pelayanan bagi saudara-saudara kita yang kurang beruntung. Waktu 100 tahun bukanlah waktu yang singkat dengan segala permasalahan serta hambatan yang dihadapi, namun dapat dilalui dengan baik,” kata Mensos di Jakarta (07/01).


Mensos meminta kepada semua pihak untuk meningkatkan kepedulian kepada penyandang disabilitas dan bersama-sama mengembangkan sikap inklusif. Karena bagi Mensos, setiap ciptaan dari Tuhan adalah yang terbaik, termasuk bagi penyandang disabilitas baik fisik, mental maupun fisik dan mental. 


Pesan tersebut disampaikan Mensos terkait syukuran Awal Tahun di Kantor Pusat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara. Kehadiran Mensos tidak lepas dari kemitraan kedua pihak terkait pemenuhan hak-hak penyandang disabilitas.


Dalam kesempatan tersebut, Mensos menekankan perhatiannya pada pentingnya menciptakan lingkungan yang ramah kepada anak-anak penyandang disabilitas.


"Saya berharap semua pihak tidak membuli anak-anak disabilitas karena ketidak sempurnan sebab itu semua adalah ciptaan Tuhan," ujar Mensos.


Mensos Risma menekankan agar tidak ada lagi tindak pembulian dan diskriminasi terhadap anak-anak penyandang disabilitas di lingkungan pendidikan dan sekolah.  


"Kami punya pengalaman di Surabaya, anak-anak dari para penyandang disabilitas itu bisa bersekolah bersama dengan anak-anak yang lainnya tanpa dibeda-bedakan," tandasnya. 


Atas kepedulian dan konsistensi HKBP melalui Panti Karya Hephata yang hampir 100 tahun telah membaktikan diri memberikan pelayanan bagi para penyandang disabilitas yang kurang beruntung patut menjadi inspirasi. 


"Saya kira bagus sekali kepedulian dan konsistensi HKBP memberikan layanan bagi penyandang disabilitas khususnya untuk hak-hak dasar disabiitas anak-anak bisa terpenuhi salah satunya di bidang pendidikan," ungkap Mensos.


Pada kesempatan tersebut, Pendeta Saut Nababan mewakili HKBP mengapresiasi kehadiran Mensos di Pusat HKBP di Tarutung dengan komitmen dan perhatiannya terhadap nasib para penyandang disabilitas di Indonesia.


"Puji Tuhan, Ibu Mensos yang kami kasihi, kami sangat mengapresiasi yang telah hadir di acara syukuran awal tahun dan perhatiannya bagi penyandang disabilitas selama ini," ujar Pendeta Saut.


Tahun lalu, HKBP melakukan Konsultasi Nasional di kantor Kemensos dalam upaya penanganan terhadap para penyandang disabilitas. Saat itu Mensos dalam sambutan dan arahannya terkait disabilitas mengatakan tentang  UU No. 8 Tahun 2016 dan turunannya belum dirasakan oleh kaum disablitas di banyak daerah. 


“Diharapkan agar undang-undang itu benar-benar disosialisasikan dan direalisasikan di setiap daerah agar para penyandang disabilitas dapat merasakan kepedulian pemerintah pusat secara nyata,” katanya.


Mensos juga mempersilakan setiap yayasan mengajukan permohonan untuk para disabilitas bisa penerima bantuan. Nantinya, Kemensos akan melayaninya dengan baik, termasuk HKBP agar mengirimkan data warga penyandang disabilitas.


Kantor Pusat HKBP berada di Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara yang telah berdiri lebih dari 100 tahun dengan jumlah jemaat sekitar 6 juta orang yang tersebar di seluruh Indonesia hingga ke Benua Eropa.


Turut hadir di acara tersebut Bupati Tapanuli Utara, Kepada Dinas Sosial Tapanuli Utara, Ses Ditjen Linjamsos, segenap pengurus HKBP, dan para tamu undangan.


Biro Hubungan Masyarakat

Kementerian Sosial RI