POLEWALI MANDAR (8 Juli 2024) – Bantuan dari Menteri Sosial Tri Rismaharini mulai dirasakan oleh Marni (42), seorang ibu tunggal yang tinggal di gubuk bersama tiga anaknya di Desa Batetangnga, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Selain mendapatkan rumah baru, bantuan kewirausahaan berupa bibit lele, ayam petelur, dan tanaman hortikultura mulai digarap Marni bersama anak sulungnya, Abdul Marwan (14).

Marni dan Marwan berbagi tugas dalam mengurus bantuan tersebut. Marwan menangani ayam petelur dan tanaman hortikultura, sementara Marni fokus pada budidaya lele. Karena Marwan bekerja di peternakan ayam, ia menitipkan ayam petelur di tempat kerjanya agar bisa merawatnya sambil bekerja. “Ayamnya sudah mulai bertelur, sehari bisa 8-10 butir,” kata Marwan saat ditemui di rumah baru bantuan Kementerian Sosial, Sabtu (6/7). Telur-telur tersebut dikumpulkan hingga siap dijual, dengan harga mencapai Rp48.000 – Rp50.000 per rak.

Sementara itu, Kemensos memberikan 1.000 bibit lele beserta kolam bioflok dan pakan. Kolam tersebut diletakkan di samping rumah, memudahkan Marni untuk merawatnya sambil mengasuh dua anaknya, Mirawati (12) dan Muhammad Fadli (3). Marni memberi pakan lele 2-3 kali sehari, setiap pagi, sore, dan malam. Ia berharap bantuan ini dapat menambah penghasilan keluarganya.

Sebelum mendapatkan bantuan dari Kemensos, Marni hanya bergantung pada upah kerja Marwan sebesar Rp500.000 per bulan. Pekerjaan Marni tidak menentu karena harus mengurus Fadli yang masih balita. Kadang, pemilik kebun tempat gubuknya berdiri memperbolehkan Marni untuk memetik cabe dan hasil penjualannya diberikan untuk Marni, namun hasilnya hanya sekitar Rp20.000 sebulan. Bantuan dari Kemensos membuat Marni sangat bersyukur karena akhirnya memiliki sumber penghasilan yang lebih baik.

Sejak kedatangan Mensos Risma pada Selasa (2/7), kehidupan Marni dan keluarganya berubah. Sudah empat hari Marni menempati rumah barunya. Saat pindah, Mensos Risma membantu menata isi rumah yang juga merupakan bantuan dari Kemensos. Berbeda dengan rumah gubuk yang hanya memiliki satu ruangan, kini Marni dan anak-anak bisa berbagi kamar. Kamar pertama ditempati Marni, Mira, dan Fadli, sedangkan kamar kedua untuk Marwan. “Saya sangat senang mendapatkan rumah baru, bisa tidur nyenyak, bisa bermain. Terima kasih atas bantuannya Bu Menteri Sosial,” kata Mira, anak kedua Marni.

Di kamar Marni sudah tersedia beberapa perabotan seperti kasur, bantal, dan lemari. Sedangkan di dapur terdapat kompor gas, perabotan rumah tangga, dan sembako bantuan dari Kemensos. Selain bantuan langsung, Kemensos melalui pendamping bekerjasama dengan aparat desa setempat juga telah mengurus pendidikan anak-anak Marni dan mendaftarkan Marni ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).