KARAWANG (5 Desember 2024) - Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, memastikan komitmen Kementeriannya untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional/BKKBN, dalam pencegahan dan penanganan stunting.

“Kita siap berkolaborasi dengan BKKBN dalam pencegahan dan penanganan stunting. Insyaallah, pada saatnya kita akan bekerja sama,” ujar Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, saat menghadiri peluncuran Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING) di Danau Cipule, Desa Mulyasari, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Kamis (5/12/2024).

Peluncuran program ini diselenggarakan oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN sebagai salah satu langkah strategis untuk menekan prevalensi stunting yang saat ini mencapai 21,5 persen. Dalam sambutannya, Kepala BKKBN, Wihaji, menyoroti pentingnya sinergi lintas sektor untuk menangani sekitar 8,7 juta keluarga berisiko stunting di Indonesia. “Gerakan ini menggerakkan berbagai pihak korporasi, perorangan, dan komunitas untuk menjadi orang tua asuh yang mendukung kebutuhan gizi, akses air bersih, edukasi, serta perbaikan sanitasi dan rumah layak huni. Dengan menitikberatkan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), kita menargetkan 1 juta anak asuh,” ujar Wihaji.

Di sela-sela acara, Gus Ipul juga bertemu dengan puluhan pendamping sosial PKH Kabupaten Karawang untuk memberikan arahan terkait penguatan kerja lapangan. Ia menekankan pentingnya pendampingan yang terukur dan mendorong keluarga penerima manfaat (KPM) untuk mencapai kemandirian melalui program graduasi.
“Kita harus mengubah pola pikir dan sikap KPM agar lebih mandiri. Bantuan sosial hanya bersifat perlindungan sementara, selanjutnya adalah pemberdayaan. Minimal, setiap pendamping mendorong 10 KPM untuk graduasi setiap tahun,” jelasnya.

Selain itu, ia menyoroti pentingnya transisi selama satu tahun bagi KPM yang siap graduasi, di mana bantuan tetap diberikan namun disertai pembekalan program lanjutan dari Kementerian Sosial maupun kementerian lain. Pendamping sosial yang hadir menyambut arahan ini dengan komitmen penuh, serentak menjawab “Siap!” atas tugas yang diberikan.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul juga mengapresiasi kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang memperjuangkan peningkatan status kepegawaian pendamping sosial. “Kita ucapkan terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo yang telah memberikan perhatian besar terhadap status kepegawaian pendamping. Dengan arahan beliau, kita bekerja sebagai superteam, bukan superman, melalui integrasi program yang lebih kuat antar kementerian dan lembaga,” ungkap Gus Ipul.

Abdul Mujib, Koordinator Kabupaten Wilayah 3 Karawang, menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah. “Peningkatan status kepegawaian ini sangat memotivasi kami untuk bekerja lebih bersemangat,” ujarnya.

Kementerian Sosial terus berupaya meningkatkan koordinasi, validasi data, dan penguatan standar kerja, sehingga seluruh program dapat berjalan lebih terarah dan efektif. “Kita akan bertemu kembali untuk memastikan standar kerja yang terukur,” tutup Gus Ipul.