CIANJUR (22 November 2022) - Laju mobil yang membawa rombongan Menteri Sosial Tri Rismaharini berhenti di depan kompleks niaga di Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Mensos mendadak menghentikan mobilnya ketika melihat pengungsi korban gempa yang berteduh di tenda seadanya di samping kompleks tersebut.
Dilihatnya banyak perempuan lansia dan anak-anak yang tidur di tenda beralaskan terpal. "Ibu butuh apa? Nanti saya kirimkan tenda ke sini ya," katanya kepada warga korban gempa. Risma langsung memerintahkan jajarannya untuk mengirim tenda dan logistik ke lokasi tersebut.
Sejak tiba di lokasi bencana Selasa (22/11) dini hari, Mensos sudah berkeliling ke beberapa titik, salah satunya di RSUD Sayang yang menampung ratusan korban luka-luka. Di rumah sakit ini, Risma bahu membahu bersama Tim Kemensos, Sentra "Phalamarta" di Sukabumi, tenaga medis, dan relawan lainnya untuk mendirikan tenda dan menyediakan velbed untuk korban mengingat masih banyak yang tidur tanpa alas lantaran fasilitas yang overload akibat lonjakan korban.
Pada Selasa pagi, Mensos mengecek penyaluran bantuan di lapangan Warungkondang. Di sini, ia menemukan para pengungsi yang kekurangan air bersih. Mengatasi hal ini, Mensos mengatakan akan langsung mengirim bantuan berupa toilet dan air bersih. Di lokasi tersebut, Mensos sudah menempatkan Sentra "Handayani" di Jakarta untuk mengakomodasi kebutuhan para penyintas.
Sejauh ini, Sentra "Handayani" di Jakarta sudah menempatkan tenaga medis yang diturunkan door to door untuk mengobati masyarakat yang terluka dan masih bertahan di rumah. Beberapa bantuan, seperti makanan siap saji, kasur, makanan anak, dan alat kebersihan diri juga telah disalurkan. Layanan Dukungan Psikososial (LDP) juga sudah menjangkau anak-anak.
Di titik lainnya, yaitu di Masjid Jami Al-Hikmah Desa Sukamanah, Kecamatan Karang Tengah, Mensos menugaskan Sentra "Abiyoso" di Cimahi. Di lokasi ini, mantan Walikota Surabaya itu sempat berbincang dengan ibu-ibu yang tengah memasak di dapur umum yang mereka dirikan secara swadaya. Mensos juga mengarahkan jajarannya agar mendirikan lebih banyak tenda untuk mengantisipasi turunnya hujan.
Selanjutnya, Mensos mengecek titik pengungsian di Taman Prawatasari di Sawah Gede, Kecamatan Cianjur. Lokasi ini ditangani oleh Sentra "Galih Pakuan" di Bogor. Sejak tiba Senin (21/11) malam, Sentra sudah melakukan kegiatan LDP untuk anak, hypnotherapy, bantuan sembako ke dapur umum, dan bantuan nutrisi kepada lansia dan anak. Setidaknya, lebih dari 500 orang mengungsi di lokasi ini.
Kemudian, Risma bertolak ke Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang. Wilayah ini merupakan daerah yang terdampak cukup parah. Adapun, Sentra Terpadu "Pangudi Luhur" di Bekasi menjadi penanggungjawab untuk menyalurkan bantuan di wilayah ini.
Mensos mengatakan bahwa unit kerja di bawah Kemensos saling bahu membahu dan berkoordinasi satu sama lain dalam penanganan bencana, pada khususnya, bencana gempa bumi di Cianjur.
Selain melakukan pengecekan di berbagai titik, Risma juga menyiapkan tenda khusus keluarga yang didesain khusus oleh dirinya. "Tenda keluarga untuk masyarakat yang enggan meninggalkan rumah, khusus untuk keluarga, itu saya desain sendiri," katanya. Tenda ini dirancang agar bisa didirikan dengan mudah oleh siapa pun, termasuk lansia.
Sejak gempa bumi mengguncang Cianjur pada Senin (21/11) siang, Kemensos telah menggelontorkan bantuan senilai Rp14,8 miliar.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI