BATAM (7 Mei 2022) - Kedatangan Menteri Sosial Tri Rismaharini disambut antusias para tokoh, pejabat dan masyarakat suku anak laut. Pulau Bertam yang menjadi lokasi kunjungan Mensos merupakan pulau terluar yang masih perlu sentuhan pembangunan.
Mensos hadir untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat dengan sejumlah program. Bertemu dengan para tokoh di Pulau Bertam, Kelurahan Kasu, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Mensos mendapatkan banyak masukan.
Secara umum, Pulau Bertam dihadapkan pada tantangan keterbatasan akses yang membuat pelayanan kebutuhan dasar tidak mudah disediakan. Mensos menyatakan kesiapan menyediakan sarana pendidikan.
Namun bukan dengan mendirikan sekolah, sebab akan kesulitan mendatangkan guru. "Sementara saya akan pasang tower di 3 pulau. Anak-anak belajar di sekolah cabang yang ditunjuk Pak Wali Kota. Anak-anak sekolah di sini dengan bantuan sarana internet. Itu seperti Suku Anak Dalam di Jambi," kata Mensos (07/06).
Untuk memfasilitasi kegiatan belajar, Mensos akan membangun fasilitas berupa bangunan sederhana. "Nanti guru mungkin akan datang 2 bulan sekali untuk mengajar secara tatap muka," kata Mensos.
Dalam perbincangan dengan para tokoh juga terungkap kebutuhan energi, sebagai kebutuhan dasar. Warga setempat telah menginisiasi alat pengolahan sampah menjadi BBM. Mensos mengapresiasi inisiatif ini dan meminta warga untuk mendirikan koperasi.
Di tempat lain ada yang namanya bank sampah. koperasi itu nanti akan membeli sampah plastik , ditimbang, digunakan dan akan diolah menjadi bahan bakar. Nanti dipakai sendiri untuk kapalnya bapak ibu sekalian. Bukan untuk dijual," katanya.
Untuk memastikan bank sampah berjalan dengan baik, Mensos akan mengirim perwakilan 3 orang dari masyarakat lokal untuk datang ke Jakarta atau ke Surabaya untuk mempelajari pengelolaan bank sampah di sana. "Di Surabaya setiap kampung ada bank sampah," katanya.
Selain dari Bank Sampah, kebutuhan energi juga akan dipasok dari tenaga surya (solar cell).
Mensos juga menginstruksikan kepada jajarannya untuk mengecek apakah ibu-ibu setempat sudah mendapatkan program pemberdayaan. Mensos meminta mereka agar didata dan dipertimbangkan mendapat bantuan sosial PKH. "Saya juga akan menurunkan tim untuk memberikan pelatihan bagi para ibu-ibu membuat sesuatu dan kami akan ajarkan bagaimana cara menjualnya," katanya.
Tak luput dari perhatian Mensos adalah pengelolaan kualitas lingkungan. Mensos ingin memastikan dibangun suatu sistem pengelolaan limbah rumah tangga termasuk tinja. Mensos merangkul alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mengelola limbah.
Dengan begitu, Pulau Bertam diharapkan semakin bersih dan bisa mendukung pembangunan pariwisata yang dicanangkan pemerintah setempat.
Langkah Mensos mendapatkan apresiasi dari Wakil Gubernur Kepulauan Riau Hj. Marlin Agustina dan Wali Kota Batam Muhammad Rudi yang turut hadir dalam kesempatan itu. Marlin Agustina mengatakan, Mensos hadir dan membawa program yang sangat luar biasa. "Keterbatasan kami di provinsi didukung oleh Pemerintah Kota Batam dan ibu Menteri, sungguh sangat luar biasa. Mudah-mudahan dengan program ini membuat kita lebih baik lagi," katanya.
Marlin Agustina berpesan kepada masyarakat Kepulauan Riau, agar bila dikasih program yang luar biasa ini harus dijaga dan dipelihara secara konsisten.
"Itu yang paling utama. Terima kasih kepada pemerintah pusat yang dari jauh datang kemari untuk memberikan kesejahteraan," katanya.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI