CIANJUR (26 November 2022) - Enam hari pasca gempa bumi yang melumpuhkan hampir seluruh wilayah Kabupaten Cianjur, Menteri Sosial Tri Rismaharini kembali hadir di lokasi bencana.
Di bawah rinai hujan, ia menyisir penyintas gempa di titik-titik pengungsian yang jauh dari jangkauan. Salah satunya adalah pengungsian di Kampung Panyaweuyan, Desa Ciherang, Kecamatan Nagrek. Di sini, ada empat titik pengungsian yang dia sambangi.
Mensos datang untuk memberi penguatan moril terhadap masyarakat, sekaligus menyerahkan bantuan tambahan berupa makanan siap santap, tenda keluarga, tenda serbaguna dan kasur.
Dengan mengenakan jas hujan dan sepatu bot, Mensos menyusuri persawahan yang licin dan berlumpur. Tanpa ragu, ia menjejak kemiringan tanah persawahan yang curam untuk memastikan beberapa pengungsian yang sulit terjangkau agar tetap dapat terpenuhi kebutuhannya.
“Saya sudah sampaikan bahwa kawan-kawan (Kemensos) yang bertugas di masing-masing titik untuk mendirikan posko tanggap darurat. Setelah itu, segera masuk ke daerah pelosok, sisir semua wilayah yang masih berada dalam kawasan tersebut. Pastikan warga terbantu. Pastikan bantuan mereka terima,” katanya.
Mensos ingin memastikan bahwa petugas lapangan Kemensos terus bergerak. “Memang, kita harus jalan. Saya tugaskan sekarang seluruh (petugas) posko itu masuk ke dalam-dalam (kawasan yang sulit dijangkau) untuk mencari itu (korban terdampak gempa),” ia menegaskan.
Tercatat, tak kurang 280 KK telah mengungsi di tenda-tenda terpal di Kampung Panyaweuyan. Untuk memudahkan pendistribusian makanan, Mensos meminta bantuan makanan siap santap untuk korban gempa disimpan di area sekitar gerbang kampung.
Selanjutnya, dikatakan Risma, perwakilan dari masing-masing pengungsi, datang ke sana untuk mengambil bantuan guna memudahkan dan mempercepat pendistribusian bantuan.
Masih di bawah guyuran hujan, Risma melanjutkan penyisiran lokasi pengungsian. Kedatangannya membawa keceriaan bagi para pengungsi. Dengan penuh kehangatan, ia menyapa, “Assalamu'alaikum, permisi ibu. Ibu-ibu butuh apa? Tenda, ya? Nanti kami bawakan," ucapnya dengan senyum.
“Makasih, Ibu. Ibu, makasih!” teriak warga dengan suka cita.
“Saya tambahkan 10 tenda biru, 5 tenda kecil, dan 60 kasur lipat ya,” ucap Risma kembali.
Di bawah rinai hujan, ia menyisir penyintas gempa di titik-titik pengungsian yang jauh dari jangkauan. Salah satunya adalah pengungsian di Kampung Panyaweuyan, Desa Ciherang, Kecamatan Nagrek. Di sini, ada empat titik pengungsian yang dia sambangi.
Mensos datang untuk memberi penguatan moril terhadap masyarakat, sekaligus menyerahkan bantuan tambahan berupa makanan siap santap, tenda keluarga, tenda serbaguna dan kasur.
Dengan mengenakan jas hujan dan sepatu bot, Mensos menyusuri persawahan yang licin dan berlumpur. Tanpa ragu, ia menjejak kemiringan tanah persawahan yang curam untuk memastikan beberapa pengungsian yang sulit terjangkau agar tetap dapat terpenuhi kebutuhannya.
“Saya sudah sampaikan bahwa kawan-kawan (Kemensos) yang bertugas di masing-masing titik untuk mendirikan posko tanggap darurat. Setelah itu, segera masuk ke daerah pelosok, sisir semua wilayah yang masih berada dalam kawasan tersebut. Pastikan warga terbantu. Pastikan bantuan mereka terima,” katanya.
Mensos ingin memastikan bahwa petugas lapangan Kemensos terus bergerak. “Memang, kita harus jalan. Saya tugaskan sekarang seluruh (petugas) posko itu masuk ke dalam-dalam (kawasan yang sulit dijangkau) untuk mencari itu (korban terdampak gempa),” ia menegaskan.
Tercatat, tak kurang 280 KK telah mengungsi di tenda-tenda terpal di Kampung Panyaweuyan. Untuk memudahkan pendistribusian makanan, Mensos meminta bantuan makanan siap santap untuk korban gempa disimpan di area sekitar gerbang kampung.
Selanjutnya, dikatakan Risma, perwakilan dari masing-masing pengungsi, datang ke sana untuk mengambil bantuan guna memudahkan dan mempercepat pendistribusian bantuan.
Masih di bawah guyuran hujan, Risma melanjutkan penyisiran lokasi pengungsian. Kedatangannya membawa keceriaan bagi para pengungsi. Dengan penuh kehangatan, ia menyapa, “Assalamu'alaikum, permisi ibu. Ibu-ibu butuh apa? Tenda, ya? Nanti kami bawakan," ucapnya dengan senyum.
“Makasih, Ibu. Ibu, makasih!” teriak warga dengan suka cita.
“Saya tambahkan 10 tenda biru, 5 tenda kecil, dan 60 kasur lipat ya,” ucap Risma kembali.
“Makasih, Bu," balas warga serempak dengan antusias.
Masih di lokasi yang sama, Kepala Sentra "Inten Soeweno" M.O Royani menjelaskan bahwa di luar tambahan tersebut, khusus di Kampung Panyaweuyan, Kemensos telah memasang 8 tenda keluarga. Kemensos juga telah menyerahkan bantuan berupa peralatan dapur 67 set, food ware 67 set, kasur 90 buah, serta pembalut 30 dus besar.
“Malam ini, secara bertahap, kami akan tambahkan 4 unit tenda serbaguna. Dan, saya pastikan, malam ini juga, sudah terpasang di titik-titik pengungsian,” kata Royani. Ia memastikan, besok pagi, sembako sudah diantarkan ke dapur umum mandiri Kampung Panyaweuyan.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Masih di lokasi yang sama, Kepala Sentra "Inten Soeweno" M.O Royani menjelaskan bahwa di luar tambahan tersebut, khusus di Kampung Panyaweuyan, Kemensos telah memasang 8 tenda keluarga. Kemensos juga telah menyerahkan bantuan berupa peralatan dapur 67 set, food ware 67 set, kasur 90 buah, serta pembalut 30 dus besar.
“Malam ini, secara bertahap, kami akan tambahkan 4 unit tenda serbaguna. Dan, saya pastikan, malam ini juga, sudah terpasang di titik-titik pengungsian,” kata Royani. Ia memastikan, besok pagi, sembako sudah diantarkan ke dapur umum mandiri Kampung Panyaweuyan.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI