Jakarta (28 September 2024) - Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan, saat sidang kabinet terakhir di IKN, presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan Indonesia mempunyai fundamen yang kuat untuk bangkit dan menjadi negara maju. Meski begitu, ke depan Indonesia juga menghadapi sejumlah tantangan. Di antaranya menyangkut masalah narkoba dan judi online (judol).
“Itu tantangan yang berkaitan dengan masalah sosial,” kata Gus Mensos saat menyampaikan sambutannya pada kegiatan focus grup discussion pembahasan rencana program dan anggaran tahun 2025 dengan Komisi VIII DPR di Jakarta, Sabtu (28/9) malam.
Masalah narkoba dan judol, kata Gus Ipul, menjadi masalah serius setiap negara yang mau bangkit. Masalah itu punya akibat sosial yang sangat serius. Karenanya, untuk mengatasi masalah itu diperlukan kolaborasi bersama. “Nantinya kami di Kemensos akan berinovasi dan memperbaiki yang kurang untuk mempercepat kesejahteraan sosial,” kata Gus Mensos.
Di kesempatan tersebut, Gus Ipul juga menyampaikan apresiasi kepada Komisi VIII DPR karena di tahun 2020 pernah mengalami masa sulit saat badai COVID-19 melanda dunia. "Di masa sulit tersebut, angka kemiskinan dapat turun dibanding sebelum masa COVID-19," ujar Gus Ipul.
Gus Ipul menyebut, di Kemensos penyaluran bantuan PKH dan bantuan sosial lainnya telah menjaga daya beli masyarakat untuk tetap stabil. Pelaksanaan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) tidak hanya memulihkan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS), namun juga memastikan PPKS mendapatkan penanganan yang layak sesuai dengan kebutuhan. Pemberdayaan sosial, penguatan kewirausahaan telah mampu menaikkan ekonomi keluarga penerima manfaat.
Gus Ipul juga berjanji akan memperhatikan masukan dari Komisi VIII DPR yang meminta masalah data Bansos mendapat prioritas kementeriannya.
Ketua Komisi VIII DPR, Ashabul Kahfi mengapresiasi kerja keras dari seluruh anggota Komisi VIII dan mitra Kerja Komisi VIII. "Banyak capaian yang telah kita dapatkan mulai dari sosial, kesehatan, perlindungan anak, penanggulangan bencana dan keagamaan yang tidak lepas dari peran dan mitra kerja dari pada instansi dan lembaga," ujarnya. (*)