JAKARTA (24 Januari 2022) - Dengan membawa mainan anak, Menteri Sosial Tri Rismaharini menemui Ananda Hafidz, bocah yang lahir tanpa anus. Mensos mengajak bocah 2 tahun itu, bersama -sama membuka mainan yang masih rapi terbungkus.
"Hai Nanda, sedang apa kamu. Ini ibu bawain mainan. Ayo kita buka sama-sama ya. Coba kita buka mainan robot ya. Suka kamu ya," kata Mensos saat bertemu Nanda di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat (24/01).
Meskipun lahir tanpa anus, Ananda tidak terlihat murung. Selama 30 menit bertemu Mensos, anak itu tampak percaya diri. Ia tidak punya perasaan takut dengan orang yang baru dikenalnya.
Kaki dan tangannya terus bergerak merespon gerakan tangan Mensos yang meraih kotak mainan. Ia juga tampak mengucapkan kata-kata yang memang belum jelas didengar.
Kepada media, Mensos menyatakan mendapatkan informasi tentang bocah asal Belitung itu dari pemberitaan media. "Saat menerima informasi tersebut, saya minta balai terdekat untuk melakukan asesmen terhadap Nanda. Pada saat tim mau berangkat ke Belitung, ternyata Nanda sudah di sini," katanya.
Dari informasi yang diterima, ibunda Nanda sedang sakit. Nanda ke Jakarta diantar kakak dan adiknya. "Karena sudah di Jakarta, maka kami menawarkan penginapan selama menjalani pengobatan. Namun ternyata juga sudah mendapatkan penginapan di Wisma Belitung di Jakarta," katanya.
Mengutip keterangan dokter, Nanda akan dicek lagi kondisi fisiknya besok (25/01) dan jika hasilnya baik maka operasi direncanakan lusa. Pasca operasi selama 14 hari ke depan, Nanda akan dipantau lagi perkembangannya dan dipasang alat fiksasi pada anusnya. Kemensos akan memantau perkembangan Nanda selama menerima tindakan medis dari dokter.
"Kami akan membantu kebutuhan operasional selama mereka berada di Jakarta. Kemungkinan juga akan kita carikan bantuan pengobatan dengan menggandeng komunitas dan para dermawan," kata Mensos.
Untuk keperluan Nanda selama di Jakarta, Kemensos melalui Balai Abiyoso Cimahi, Bandung menyerahkan bantuan uang tunai Rp10 juta dan Rp3.614.600 untuk kebutuhan dasar berupa makanan, susu, baju, perlengkapan tidur, mandi, pampers dan mainan anak
Hadir mendampingi Mensos, Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kanya Eka Santi, Kepala Balai Abiyoso Isep Sepriyan, dan Direktur RSUD Tarakan Drg. Dian Ekowati.
Menurut keterangan ibunda Ananda, Rusni, anaknya telah mengalami gangguan sejak lahir. Warga Desa Air Merbau, Kecamatan Tanjungpandan, Belitung, itu menyatakan anaknya mengalami kelainan yang yang dikenal sebagai Atresia Ani (lahir tanpa lubang anus).
Ia mengucapkan terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak selama di Belitung. Ia juga tersentuh dan mengucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatian Mensos Risma selama anaknya menjalani perawatan.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI