SURABAYA (21 November 2022) -- Menteri Sosial Tri Rismaharini punya jurus
rahasia agar masyarakat yang tengah mengembangkan usaha mandiri, meraih sukses.
Rahasia itu dia ungkapkan saat bertemu para perintis usaha rumahan yang dulu
diasuh dalam Program Pahlawan Ekonomi, Minggu (20/11).
Pertama,
harus bergerak, tidak boleh malas agar kehidupan menjadi lebih baik. Mensos
juga menekankan untuk tidak menyerah terhadap berbagai kondisi.
Kedua,
harus bisa eksis penjualannya di mana pun, tidak hanya di Surabaya. Kepada para
peserta program Pahlawan Ekonomi, ia menekankan untuk tidak hanya jago kandang.
"Jangan jago di Surabaya saja. Harus jago di mana pun," kata Mensos
saat menghadiri acara HUT Pahlawan Ekonomi ke-12, di Kaza City Mall, Surabaya,
Minggu (20/11).
Kemudian
yang ketiga, harus cerdas. Para pahlawan ekonomi harus mau belajar dan jeli
melihat permintaan pasar. "Misalnya, dalam hal produksi makanan ringan
untuk anak-anak. Perlu survey, rasa apa yang paling disukai anak-anak,"
katanya.
Keempat,
ekspansi penjualan untuk menjangkau lebih banyak pelanggan dengan menggunakan
toko online. "Kalau kita mau pasar besar, ya jualan online. Nanti diajari.
Karena pasar kita akan lebih luas jika menggunakan toko online," katanya.
Sejak
2010, ia mengaku tidak mau para pahlawan ekonomi jualannya biasa-biasa saja.
"Contoh Bu Ja'i, yang dibantu anaknya jualan online. Tidak punya toko tidak
apa-apa, yang penting, ada toko online," kata Mensos. Bu Ja'i adalah
peserta program Pahlawan Ekonomi di Surabaya yang kini sukses mengembangkan
usaha Lapis Surabaya dan Brownies, dan kerap dijadikan contoh Mensos untuk memotivasi para pahlawan ekonomi lainnya.
Pahlawan
Ekonomi merupakan program pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas dan atau
keluarga melalui re-engineering proses dengan menghidupi mesin ekonomi kedua
dalam keluarga kurang mampu.
Saat
Mensos Risma menjabat, pemberdayaan bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
bantuan sosial Kementerian Sosial, dikolaborasikan dengan program Pahlawan
Ekonomi. Mensos mengadaptasi berbagai langkah pemberdayaannya, mulai dari
mengasesmen kebutuhan dan potensi KPM, peningkatan kapasitas dan keterampilan, memberi
fasilitas penunjang usaha dan dukungan lainnya, hingga KPM dipastikan telah mandiri secara finansial.
"Awal
saya menjadi Menteri, saya menemukan banyak para pemulung di tepi jalan. Lalu, saya cari informasi. Suaminya saya coba ajari kerja dan beberapa saya
pekerjakan. Tapi, biaya hidup di Jakarta tidak murah, maka saya ajak istrinya
untuk tinggal sementara di Sentra milik Kemensos dan dilatih
berwirausaha," katanya.
Para
KPM ini, lanjut Mensos, kemudian, memiliki keterampilan khusus sesuai
potensi masing-masing. Pemerintah pun memberi dukungan berupa peralatan, maupun bahan
baginya untuk memulai usaha. Akhirnya, banyak yang bisa membuka usaha di
kampung masing-masing. Mereka mulai meniti usaha dari nol dan berhasil
menjalaninya hingga saat ini.
Dengan model ini, dalam waktu dekat, Mensos akan me-launching Pahlawan Ekonomi Nusantara dan meminta para Pahlawan Ekonomi Surabaya menjadi motor penyemangat. "Saya ingin panjenengan menyemangati saudara-saudara kita di seluruh Indonesia. Panjenengan jadi motor penyemangat seluruh saudara kita di Indonesia," kata Mensos.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI