PURWAKARTA, (29 Juli 2021) – Pemerintah telah menyalurkan bantuan sosial untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat di masa kedaruratan. Arahan Menteri Sosial Tri Rismaharini kepada jajarannya untuk memastikan bantuan kepada masyarakat terdampak pandemi diterima sesuai ketentuan.

Untuk menindaklanjuti arahan Mensos tersebut, Dirjen Penanganan Fakir Miskin (PFM) Asep Sasa Purnama menjelaskan, bahwa kunjungan Mensos ke sejumlah daerah, termasuk ke Purwakarta belum lama ini,  untuk memastikan bahwa masyarakat terdampak pandemi terlayani dengan baik. 

“Perintah Ibu Mensos kepada kami untuk cek ke lapangan dan memastikan, bantuan tepat harga, tepat kualitas dan tepat sasaran. Jadi beliau tegas bila terkait dengan akuntabilitas dan transparansi, termasuk dalam penyaluran bansos. Apalagi bansos ini kan sedang ditunggu masyarakat terdampak pandemi,” kata Asep di Purwakarta. 

Pengecekan ke lapangan dilanjutkan oleh Dirjen PFM untuk memastikan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako menerima komoditas dari komponen untuk KPM tepat harga, tepat kualitas dan tepat sasaran, sesuai arahan Mensos. 

Pada kesempatan itu, Dirjen PFM meninjau E-Warong untuk KPM BPNT/Program Sembako dan diakui masih ada beberapa harga komoditas yang lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET). 

“Misalnya untuk harga telur lebih dari Rp 24 ribu/kg atau lebih tinggi dari HET,” kata Asep didampingi Kepala Dinas Sosial Purwakarta. Sebagai informasi setiap KPM BPNT/Program Sembako menerima bantuan dengan indeks Rp200 ribu/bulan. 

KPM BPNT/Program Sembako membelanjakan bantuan sebesar Rp200 ribu itu untuk mendapatkan komoditas pangan berupa beras, telur, ikan, buah jeruk, kentang dan tahu.

“Agar harga komoditas sesuai dengan HET akan dikomunikasikan dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat, sehingga penerima BPNT/Program Sembako bisa menerima dengan kualitas yang terbaik,” kata Asep.

Salah satu E-Warong yang dikelola oleh Ali Mukti di Kampung Legok Barong RT 08 RW 04 Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiara Pedes, harga barang komponen BPNT dijual normal dan tidak melebihi HET, yakni beras 10 kg Rp110 ribu, telur Rp 24 ribu/kg, ikan Rp 25 ribu/kg, buah jeruk Rp25 ribu/kg, kentang Rp 10 ribu/kg, serta tahu Rp 6 ribu dan total belanja sebesar Rp 200 ribu.

“Untuk mempermudah penerima BPNT belanja di E-warong akan ditempelkan pamflet dengan menampilkan harga komoditas yang dijual sehingga penerima manfaat mendapatkan harga kompetitif di bandingkan harga pasaran, ” kata Asep.

Salah seorang KPM BPNT/Program Sembako Imas Komalasari mengakui sangat terbantu dengan bantuan tersebut untuk memenuhi kebutuhan keluarga, terlebih di masa pandemi Covid-19 dan masa PPKM level 4.

“Saya berterima kasih kepada Kementerian Sosial, khususnya Ibu Mensos yang peduli kepada kami. Pokoknya saya senang dan terima kasih,” kata warga Desa Pusakamulya, ini.

Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Kiara Pedes, Tendi (43) menyatakan secara umum di E-warong yang ada di wilayahnya tidak ditemukan permasalahan serius dan bahkan penerima BPNT merasa puas. 

“Di wilayah kami, khususnya di E-Warong di Kec Kiara Pedes tidak ada masalah serius ditemukan dan alhamdulillah penerima BPNT merasa puas dan salah satunya dirasakan penerima BPNT, yakni Ibu Imas, ” kata pria yang bergabung sebagai TKSK sejak 2009 itu.

Keberadaan E-warong di Kampung Legok sudah melayani penerima manfaat BPNT sejak lama dan menyediakan barang komponen BPNT dengan harga dan kualitas yang baik dan para penerima sudah tepat sasaran. 

“Tadi kami sudah melaporkan kepada Pak Dirjen, untuk penerima manfaat BPNT di sini sudah tepat sasaran dan barang yang diterima pun tepat jumlah dan tepat kualitas sehingga tidak ada komplain,” pungkas Tendi.

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI