PAMEKASAN (12 Mei 2024) – Menteri Sosial Tri Rismaharini melihat langsung kondisi rumah tidak layak huni dan hampir roboh yang ditempati keluarga Muhammad Ikhwan (47) di Desa Murtajih, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Minggu (12/5). Muhammad Ikhwan yang pekerjaan sehari-harinya menjadi pemulung tinggal bersama istri, anak, dan keponakannya berusia delapan tahun yang menyandang disabilitas mental dan fisik.

Menteri Sosial Tri Rismaharini yang meninjau langsung rumah Ikhwan, Minggu (12/5) meminta agar Tagana segera merenovasi rumah yang ditempati keluarga Ikhwan. "10 hari ke depan saya akan ke sini lagi untuk mengecek perkembangannya," kata Mensos Risma tentang rumah yang ditempati keluarga Ikhwan. Sebagai pemulung, penghasilan Ikhwan tidak menentu sehingga untuk makan pun sulit apalagi memperbaiki rumah.  Pasti membutuhkan biaya besar untuk memperbaikinya. Rumah yang hanya memiliki satu kamar tersebut,  dinding dan atapnya banyak yang bolong sedangkan dinding bagian belakang hampir roboh. Hanya tersedia satu kasur tipis yang sebenarnya tak layak digunakan. 

Untuk menopang ekonomi keluarga, istrinya, Ummi Kalsum (45) sempat bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Namun karena harus mengurus orangtuanya yang sakit serta mengurus keponakannya, Nadira Ayubiya (8) yang menyandang disabilitas mental dan fisik, Ummi Kalsum terpaksa berhenti bekerja.

“Untuk makan, hanya mengandalkan saya  dari hasil memulung,” kata Muhammad Ikhwan. Padahal, selain penghasilannya yang sangat minim, Ikhwan juga harus membiayai sekolah anak perempuannya berusia 15 tahun yang kini duduk di kelas delapan SMP, serta membiayai istri dan keponakannya.

Mengetahui kondisi keluarga Muhammad Ikhwan, Mensos Risma meminta agar Ummi Kalsum rutin memberikan obat untuk keponakannya tersebut. Mensos Risma juga mengajak Ummi Kalsum untuk mengikuti pelatihan di Sentra yang nanti akan sangat bermanfaat untuk brrwirausaha dalam menopang ekonomi keluarga.

Sementara itu, sambil proses penanganan,  Kemensos sudah memberikan berbagai bantuan, misalnya Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan memasukan keluarga Ikhwan dalam Program Keluarga Harapan (PKH). 

Untuk Nadira yang menyandang disabilitas, Kemensos sudah membawakan kursi roda adaptif, pampers, vitamin, susu, dan makanan sehari-hari serta memberikan perawatan fisioterapi. Untuk anak perempuan Ikhwan yang bersekolah di SMP, sudah diberikan sepatu, kaos kaki, perlengkapan sekolah, baju sehari-hari, alat-alat tulis, dan peralatan sholat. Untuk menopang ekonomi keluarga Ikhwan, Kemensos akan memberikan pendampingan bagi Ummi Kalsum berjualan bakso.