POLEWALI MANDAR (3 Juli 2024) -- Menteri Sosial Tri Rismaharini merelokasi
satu keluarga yang sebelumya tinggal di sebuah gubuk sangat sederhana di tepi
hutan Desa Batetangnga, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar,
Sulawesi Barat. Gubuk berukuran 2 x 3 meter tersebut berdinding terpal dan daun
kelapa kering serta didirikan di sebuah tebing di tepi hutan yang
jauh dari pemukiman penduduk. Gubuk tersebut ditempati Ny Marni (42) dan ketiga
anaknya, masing masing berumur 14 tahun, 12 tahun dan 4 tahun.
Menteri Sosial Tri Rismaharini
kemudian membelikan rumah berdinding bata milik warga sekitar dan
menyerahkannya kepada Ny. Marni untuk ditempati bersama ketiga anaknya.
“Jadi sebelum saya ke sini, saya tanyakan kepada staf apakah ada rumah yang
bisa dibeli untuk ditempati keluarga Ibu Marni. Ternyata ada, sehingga bisa
transaksi dan langsung di serahkan untuk ditempati Ibu Marni beserta
keluarganya,” kata Mensos Tri Rismaharini, Selasa (2/7).
Kehidupan Ibu Marni dan ketiga
anaknya sangat jauh dari layak. Setelah bercerai pada 2020, Marni kembali ke
kampung halamannya dengan membawa ketiga anaknya. Sempat tinggal di rumah
saudaranya, kemudian Marni memilih pindah dengan membangun gubuk seadanya
di perbukitan tepi hutan. Gubuk tersebut berjarak sekitar 20 meter dari
tepi jalan desa. Tak ada barang berharga di gubuk tersebut, dan yang
“paling mewah” adalah panci untuk memasak, itu pun sudah penyot di sana-sini
dan hitam penuh jelaga. Marni dan ketiga anaknya bertahan hidup dengan
penghasilan yang diperoleh anak sulungnya Abdul Marwan (14) yang bekerja di
peternakan ayam petelur dengan upah Rp500.000/bulan. Marni yang kerja
serabutan, bisa mendapat penghasilan Rp20.000/bulan dari hasil menjual cabai sisa
panen di ladang.
Mengetahui kondisi keluarga
Marni, Mensos Risma kemudian membelikan rumah berdinding bata ukuran 6 x
10 meter dengan luas lahan sekitar 320 m2 yang lokasinya
masih di desa yang sama. Selain bantuan rumah, Kemensos memberikan bantuan
berupa kebutuhan dasar, perlengkapan masak, perlengkapan tidur, dan pemenuhan
nutrisi mainan anak. Selain itu Kemensos juga menyediakan penerangan jalan
utama tenaga surya (PJUTS) 25 watt di 8 titik, serta Solar House System 100-watt
1 unit. Untuk menopang ekonomi keluarga Ibu Marni, Kemensos juga memberikan
ayam petelur 20 ekor serta kandang dan pakan, lele 1.000 bibit beserta
kolam bioflok dan pakan. Kemensos juga memberikan tanaman holtikultura,
pupuk, dan alat pertanian.
“Kami kasih ayam petelur ya.
Nanti dipelihara dan telurnya bisa dijual atau sesekali untuk lauk makan,” kata
Mensos Risma yang ikut mengemas-mengemas barang yang ada milik keluarga
Marni untuk dibawa ke rumah yang baru. “Rumahnya sangat bagus. Terima
kasih Bu Mesnos,” kata Marni tak kuasa menahan haru karena mendapat rumah baru.
Kemensos kini sedang mencari
solusi untuk pendidikan anak-anak Bu Marni yang terbengkalai. Marwan dan
adiknya, Mirawati (12), terpaksa putus sekolah saat duduk di bangku kelas 4 dan
3 SD. Sementara itu, anak bungsunya, Muhammad Fadli (3), belum bersekolah.
Mensos Risma memberikan perhatian khusus untuk anak-anak Bu Marni, karena
pendidikan adalah bekal untuk masa depan mereka.