JAKARTA (12 Juni 2024) - Menteri Sosial RI Tri Rismaharini berdialog dengan 110 orang korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) Bampu Apus, Jakarta Timur, Selasa (11/6). Mensos Risma mendengarkan keluhan dan kesulitan mereka sekaligus menawarkan solusi agar mereka bisa menata kembali hidup untuk masa depan. 216 orang korban TPPO dipulangkan dari Malaysia ke Indonesia, 88 orang diantaranya dipulangkan ke Kualanamu, Medan dan 129 orang dipulangkan ke Jakarta. Para korban TPPO ini dipulangkan ke Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia.
“Jangan mau dibohongi lagi. Tetap semangat, nanti bapak dan ibu akan kami bantu,” kata Mensos Tri Rismaharini yang berdialog akrab dengan para korban. Mensos menegaskan, Kementerian Sosial akan memberikan pelatihan sesuai minat masing-masing kemudian membantu mereka membangun usaha sendiri. Pelatihan tersebut dilakukan melalui program Pahlawan Ekonomi Nusatara (PENA) atau pelatihan yang diadakan di sentra dan balai Kemensos.
“Kalau sudah berhasil mandiri, Bapak dan Ibu bisa kembali ke kampung halaman. Tapi kalau berhasil, silakan mengikuti pelatihan di sini. Akan kami bantu,” tegas Mensos Risma seraya menjelaskan berbagai pelatihan yang bisa diikuti korban TPPO. Selain perbengkelan dan pertanian, tersedia pula pelatihan komputer, memasak, membuat kue, menjahit dan sebagainya. Peserta pelatihan juga akan mendapat bantuan berwirausaha sehingga mereka bisa mandiri secara ekonomi.
Salah seorang korban TPPO Esti Rosadiana (39) dari Pangandaran, Jawa Barat merasa senang bisa bertemu dengan Mensos Risma. Esti sudah bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) selama setahun di Malaysia, namun mendapat kekerasan dari majikan dan gaji yang diberikan tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Esti kemudian kabur dan meminta perlindungan ke KBRI di Kuala Lumpur Malaysia, selanjutnya dipulangkan ke Indonesia. “Sangat senang bisa bertemu Ibu Menteri. Apalagi tadi Ibu banyak memberikan dorongan semangat. Saya kapok, tidak mau lagi bekerja di luar negeri. Lebih baik usaha kecil-kecilan sesuai saran Ibu Menteri,” kata Esti dengan nada mantap.
Setelah berdialog dengan Mensos Risma, para korban TPPO kemudian menjalani asesmen lanjutan oleh beberapa asesor dari Kementerian Sosial. “Kami asesmen satu per satu karena masalah dan kebutuhan yang dihadapi setiap TPPO berbeda-beda,” kata Rachmat Koesnadi Direktur Rehabilitasi Sosial Korban Bencana dan Kedaruratan.
Korban TPPO yang ditangani Kemensos tersebut berasal dari 14 provinsi di Indonesia, di antaranya Jawa Timur 32 orang, Jawa Barat (10), Nusa Tenggara Barat (9), Jawa Tengah (8), dan lainnya dari Sumatera Utara, Aceh, Jambi, Lampung, Riau, Banten, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.