KEPULAUAN TANIMBAR (27 Juni 2024) – Menteri Sosial Tri Rismaharini meyakinkan para pelajar bahwa mereka bisa meraih kesuksesan tanpa tergantung miskin atau kaya, tinggal di desa atau di kota, karena semuanya memiliki peluang yang sama. Kesuksesan tidak tergantung tempat tinggal, tetapi tergantung pada kerja keras dan kegigihan dalam meraih cita-cita.
“Karena itu kalian jangan berkecil hati. Kalian juga bisa meraih kesuksesan,” kata Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan semangat dan dorongan motivasi saat berdialog dengan sekitar 110 siswa SD, SMP dan SMA di Gidel Sport, Olikit, Kabupaten Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku, Rabu (26/6). Kepulauan Tanimbar merupakan salah satu kepulauan terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan Australia dan Timor Leste. Jaraknya sekitar 315 mil laut dari Kota Ambon atau sekitar dua hari perjalanan kapal laut melintasi Laut Banda yang terkenal ombaknya ganas.
Mensos Risma mengatakan mereka yang tinggal di daerah pedesaan, memang membutuhkan perjuangan yang lebih keras, namun pada prinsipnya semuanya mempunyai hak dan peluang yang sama untuk meraih kesusksesan. “Karena itu kalian jangan menyerah. Kesempatan ada di depan mata,” kata Mensos Risma memberikan motivasi, seraya mengajak anak-anak untuk bercerita apa saja masalah yang mereka hadapi.
Salah seorang siswa dari SMA Negeri 10 Kepulauan Tanimbar, Ursula Gracia Sainyakit (15) atau akrab dipanggil Aca maju ke depan. Di hadapan Mensos Risma dan para siswa yang hadir, Aca mengatakan ia ingin menjadi dokter. Namun perjuangan untuk meraih cita-cita itu tidak mudah, karena ibunya single parent. Ibunya harus bekerja sendiri untuk menghidupi keluarganya. Selain itu Aca merasa bipolar. “Saya mempunyai kebiasaan setiap kali berhasil menempuh satu titik tertinggi, saya ingin meraih titik lain yang lebih tinggi lagi. Saya selalu merasa tidak puas,” kata Aca.
Karena ingin selalu menjadi yang terbaik, di usia 15 tahun Aca sudah membuka tempat kursus untuk anak-anak dan sekaligus menjadi guru les untuk anak-anak tingkat sekolah dasar. Penghasilan dari mengajar itu dipakai untuk biaya sekolah, serta sebagian diserahkan ke mama dan adiknya di rumah.
Mendengar cerita tersebut Mensos Risma langsung menghampiri Aca dan memeluknya sembari memberikan semangat. “Kamu luar biasa. Kamu melebihi anak-anak di usiamu. Jadi kamu nggak usah iri dengan yang lain karena keberhasilan itu beda-beda. Semua orang punya kelebihan dan kekurangan. Jalan terus… jangan takut jatuh. Kalau jatuh bangun lagi. Kalau jatuh lagi, segera bangun lagi hingga suatu saat jatuh akan takut sama kamu, ya sayang ya,” ucap Mensos Risma memberi semangat.
Aca yang dipeluk Mensos Risma pun merasa terharu karena menurutnya baru pertama kali menceritakan permasalahannya kepada orang lain. “Merasa terharu karena seumur hidup tidak pernah menceritakan apa yang saya rasakan kepada orang lain. Baru pertama kali dan spechles-nya Ibu datang memeluk dan memberikan solusi,” jelas Aca.
Sebelum berpamitan, Mensos Risma sekali lagi berpesan kepada para pelajar agar tekun dan bekerja keras untuk mencapai cita-cita. Buktikan bahwa anak-anak dari Tanimbar bisa sukses dan menjadi kebanggaan orangtua masing-masing.
“Karena itu kalian jangan berkecil hati. Kalian juga bisa meraih kesuksesan,” kata Menteri Sosial Tri Rismaharini memberikan semangat dan dorongan motivasi saat berdialog dengan sekitar 110 siswa SD, SMP dan SMA di Gidel Sport, Olikit, Kabupaten Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku, Rabu (26/6). Kepulauan Tanimbar merupakan salah satu kepulauan terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan Australia dan Timor Leste. Jaraknya sekitar 315 mil laut dari Kota Ambon atau sekitar dua hari perjalanan kapal laut melintasi Laut Banda yang terkenal ombaknya ganas.
Mensos Risma mengatakan mereka yang tinggal di daerah pedesaan, memang membutuhkan perjuangan yang lebih keras, namun pada prinsipnya semuanya mempunyai hak dan peluang yang sama untuk meraih kesusksesan. “Karena itu kalian jangan menyerah. Kesempatan ada di depan mata,” kata Mensos Risma memberikan motivasi, seraya mengajak anak-anak untuk bercerita apa saja masalah yang mereka hadapi.
Salah seorang siswa dari SMA Negeri 10 Kepulauan Tanimbar, Ursula Gracia Sainyakit (15) atau akrab dipanggil Aca maju ke depan. Di hadapan Mensos Risma dan para siswa yang hadir, Aca mengatakan ia ingin menjadi dokter. Namun perjuangan untuk meraih cita-cita itu tidak mudah, karena ibunya single parent. Ibunya harus bekerja sendiri untuk menghidupi keluarganya. Selain itu Aca merasa bipolar. “Saya mempunyai kebiasaan setiap kali berhasil menempuh satu titik tertinggi, saya ingin meraih titik lain yang lebih tinggi lagi. Saya selalu merasa tidak puas,” kata Aca.
Karena ingin selalu menjadi yang terbaik, di usia 15 tahun Aca sudah membuka tempat kursus untuk anak-anak dan sekaligus menjadi guru les untuk anak-anak tingkat sekolah dasar. Penghasilan dari mengajar itu dipakai untuk biaya sekolah, serta sebagian diserahkan ke mama dan adiknya di rumah.
Mendengar cerita tersebut Mensos Risma langsung menghampiri Aca dan memeluknya sembari memberikan semangat. “Kamu luar biasa. Kamu melebihi anak-anak di usiamu. Jadi kamu nggak usah iri dengan yang lain karena keberhasilan itu beda-beda. Semua orang punya kelebihan dan kekurangan. Jalan terus… jangan takut jatuh. Kalau jatuh bangun lagi. Kalau jatuh lagi, segera bangun lagi hingga suatu saat jatuh akan takut sama kamu, ya sayang ya,” ucap Mensos Risma memberi semangat.
Aca yang dipeluk Mensos Risma pun merasa terharu karena menurutnya baru pertama kali menceritakan permasalahannya kepada orang lain. “Merasa terharu karena seumur hidup tidak pernah menceritakan apa yang saya rasakan kepada orang lain. Baru pertama kali dan spechles-nya Ibu datang memeluk dan memberikan solusi,” jelas Aca.
Sebelum berpamitan, Mensos Risma sekali lagi berpesan kepada para pelajar agar tekun dan bekerja keras untuk mencapai cita-cita. Buktikan bahwa anak-anak dari Tanimbar bisa sukses dan menjadi kebanggaan orangtua masing-masing.