BOGOR (16 Agustus 2024) – Wajah haru penuh syukur terlihat dari Nanang (27) dan keluarganya ketika disambangi Menteri Sosial Tri Rismaharini di Rumah Sakit EMC Sentul, Kabupaten Bogor, Jumat (16/8) sore. Kunjungan Mensos Risma kali ini untuk bertemu langsung dan memberikan bantuan bagi Muhammad Rifki Sunandar, bayi berusia lima bulan yang terlahir tanpa anus atau atresia ani.
Bermula dari scanning berita yang dilakukan tim kemensos, ditemukan informasi bahwa Rifki yang terlahir tanpa anus ini adalah anak pertama dari pasangan suami istri Nanang (27) yang bekerja sebagai pengamen dan Imas (27) ibu rumah tangga asal Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Mensos Risma segera memerintahkan jajarannya untuk segera menindaklanjuti pemberitaan tersebut dengan melakukan penanganan komprehensif kepada keluarga Rifki.
Mensos Risma mengatakan kasus seperti ini membutuhkan penanganan khusus, sehingga membutuhkan perawatan yang panjang. "karena membutuhkan perawatan yang panjang jadi tidak semua akan tercover BPJS, untuk itu saya mengajak YPP SCTV agar Rifki dapat mendapatkan penanganan disini," kata Mensos Risma saat ditemui awak media di RS EMC Sentul, Kabupaten Bogor.
Ketika menyambangi Rifki diruang perawatan, Mensos Risma menyerahkan bantuan nutrisi tambahan, perlengkapan bayi, mainan anak dan uang tunai untuk kebutuhan operasional selama pengobatan Rifki. Mensos Risma pun sempat menyapa Rifki. "Halo Acil (panggilan dari Rifki), ini ibu ada mainan," sambil mengajak main Rifki dengan mainan kaktus bergoyang dan disambut dengan tatapan mata Rifki seolah mengerti sapaan dari Mensos Risma.
Dari hasil asesmen yang dilakukan Kemensos, Ibunya menceritakan bahwa Rifki yang lahir pada 25 Maret 2024 tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan. Hingga ia diizinkan untuk pulang oleh bidan. Setelah dua hari berada di rumah, badan Rifki jadi menguning dan tidak disertai dengan buang air besar (BAB) sejak waktu kelahiran. Orang tua Rifki kemudian membawa Rifki ke bidan dan diketahui lubang anus Rifki tidak tembus kedalam.
Bidan kemudian merekomendasikan Rifki untuk dibawa ke RSUD Sekarwangi, Sukabumi Namun dengan alasan kendala peralatan medis, Rifki Kembali dirujuk ke RSUD R Syamsudin, SH di Sukabumi. Di sana Rifki mendapatkan tindakan operasi kolostomi pertama di usia 1 minggu dan setelah dilakukan operasi Rifki dapat buang air besar melalui lubang kolostomi yang berada di sebelah kiri. Pasca operasi, Rifki membutuhkan beberapa perawatan. Kemensos melalui Sentra Phalamarta Sukabumi bergerak cepat dan telah memberikan bantuan ATENSI (Asistensi Rehabilitasi Sosial) berupa pemenuhan kebutuhan hidup layak seperti tambahan nutrisi, kasur bayi, sandang, paket sembako, pampers, perlengkapan makan dan alat kesehatan cairan infus, suntikan, kantong kolostomi, dan kasa steril.
Kepada awak media, Mensos Risma mengatakan Operasi kolostomi Rifki akan dilakukan secara bertahap. Nanti malam di RS EMC ini akan dilakukan operasi kembali sebagai tahapan dalam penanganan Rifki. Imas dan Nanang selaku orang tua Rifki juga mengucapkan terima kasih kepada Mensos Risma atas kujungan dan bantuan yang diberikan kepada Rifki.