KEPULAUAN TANIMBAR (28 Juni 2024) - Hujan rintik turun di sore hari itu, namun suasana terasa hangat karena riuh tepuk tangan para pelajar menyambut kedatangan Menteri Sosial Tri Rismaharini di Gidel Sport, Olilit, Tanimbar Selatan, Rabu (26/6). Seragam yang dikenakan mereka tampak berwarna-warni. Antara warna satu dengan lainnya dipisahkan oleh blok kursi yang sudah diatur sedemikian rupa membentuk pola warna, tanda bahwa asal sekolah mereka berbeda-beda. Bukan tanpa sebab, keberadaan Mensos Risma di sana untuk menghadiri kegiatan pemberian bantuan sarana pendidikan dan olahraga kepada 110 pelajar dari berbagai SD, SMP hingga SMA di Kepulauan Tanimbar.
"Kalian mungkin jauh dari Jakarta, jauh dari Ambon, tapi kalian diberikan hak yang sama oleh Tuhan untuk sukses dan berhasil, betul atau tidak?" ucap Mensos Risma membuka perbincangan hangat di sore itu, diikuti gestur mengangguk para pelajar tanda mengiyakan.
Sebanyak 110 pelajar tersebut merupakan anak dari para penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako yang akan diberikan bantuan oleh Mensos Risma. Bantuan yang diberikan berupa 170 paket seragam sekolah untuk jenjang SD, SMP, SMA, serta 130 item paket pendidikan. Selain itu diberikan pula paket perlengkapan olahraga terdiri dari bola voli, bola sepak, tenis meja, samsak tinju, helm tinju, dan sarung tinju untuk para siswa di Kabupaten Tanimbar. Kabupaten yang berbatasan laut dengan Australia dan Timor Leste ini berjarak sekitar 315 mil laut dari Ambon atau ditempuh dua hari perjalanan kapal laut melintasi Laut Banda yang terkenal berombak ganas.
Selain memberikan bantuan, Mensos Risma juga memotivasi mereka agar tidak berputus asa dengan keterbatasan yang ada di Tanimbar. "Saya iri dengan teman-teman di Jakarta ada infocus, komputer, alat olahraga. Lalu saya pernah berpikir apakah saya bisa menjadi anak-anak seperti di Jakarta," ungkap salah satu pelajar yang hadir. Mereka mengungkapkan curahan hatinya kepada Mensos Risma bahwa mereka iri dengan berbagai kemudahan yang didapat para pelajar di Jakarta serta tempat lain yang akses wilayahnya tidak sesulit seperti di tempat mereka di Tanimbar. "Tuhan itu adil, Tuhan tidak membeda-bedakan darimana kita, dan siapa kita. Karena Tuhan itu Maha Adil, maka di mana pun kita, pasti Tuhan memberikan bantuan-Nya," balas Mensos Risma.
Mensos Risma memberikan penekanan bahwa yang diperlukan adalah kerja keras dan niat untuk maju. Meskipun mereka adalah anak dari para penerima bansos dari Kemensos, jika mau bersungguh-sungguh berusaha maka mereka juga bisa berhasil dan sukses. "Berhasil dan sukses itu bukan cuma hak anak orang kaya, kalian semua juga bisa sukses. Tinggal kalian mau atau tidak," sambung Mensos Risma seraya menyebut sukses itu bisa dari sisi pendidikan maupun prestasi lainnya.
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Selain memberikan bantuan secara fisik, Mensos Risma juga memberikan dukungan melalui pemberian motivasi. Upaya Mensos Risma dalam memotivasi anak dari para penerima Program Sembako dan PKH ini ditujukan agar anak-anak itu mampu bangkit membawa perubahan di keluarganya, sehingga dapat keluar dari kemiskinan.
"Kalian mungkin jauh dari Jakarta, jauh dari Ambon, tapi kalian diberikan hak yang sama oleh Tuhan untuk sukses dan berhasil, betul atau tidak?" ucap Mensos Risma membuka perbincangan hangat di sore itu, diikuti gestur mengangguk para pelajar tanda mengiyakan.
Sebanyak 110 pelajar tersebut merupakan anak dari para penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako yang akan diberikan bantuan oleh Mensos Risma. Bantuan yang diberikan berupa 170 paket seragam sekolah untuk jenjang SD, SMP, SMA, serta 130 item paket pendidikan. Selain itu diberikan pula paket perlengkapan olahraga terdiri dari bola voli, bola sepak, tenis meja, samsak tinju, helm tinju, dan sarung tinju untuk para siswa di Kabupaten Tanimbar. Kabupaten yang berbatasan laut dengan Australia dan Timor Leste ini berjarak sekitar 315 mil laut dari Ambon atau ditempuh dua hari perjalanan kapal laut melintasi Laut Banda yang terkenal berombak ganas.
Selain memberikan bantuan, Mensos Risma juga memotivasi mereka agar tidak berputus asa dengan keterbatasan yang ada di Tanimbar. "Saya iri dengan teman-teman di Jakarta ada infocus, komputer, alat olahraga. Lalu saya pernah berpikir apakah saya bisa menjadi anak-anak seperti di Jakarta," ungkap salah satu pelajar yang hadir. Mereka mengungkapkan curahan hatinya kepada Mensos Risma bahwa mereka iri dengan berbagai kemudahan yang didapat para pelajar di Jakarta serta tempat lain yang akses wilayahnya tidak sesulit seperti di tempat mereka di Tanimbar. "Tuhan itu adil, Tuhan tidak membeda-bedakan darimana kita, dan siapa kita. Karena Tuhan itu Maha Adil, maka di mana pun kita, pasti Tuhan memberikan bantuan-Nya," balas Mensos Risma.
Mensos Risma memberikan penekanan bahwa yang diperlukan adalah kerja keras dan niat untuk maju. Meskipun mereka adalah anak dari para penerima bansos dari Kemensos, jika mau bersungguh-sungguh berusaha maka mereka juga bisa berhasil dan sukses. "Berhasil dan sukses itu bukan cuma hak anak orang kaya, kalian semua juga bisa sukses. Tinggal kalian mau atau tidak," sambung Mensos Risma seraya menyebut sukses itu bisa dari sisi pendidikan maupun prestasi lainnya.
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku. Selain memberikan bantuan secara fisik, Mensos Risma juga memberikan dukungan melalui pemberian motivasi. Upaya Mensos Risma dalam memotivasi anak dari para penerima Program Sembako dan PKH ini ditujukan agar anak-anak itu mampu bangkit membawa perubahan di keluarganya, sehingga dapat keluar dari kemiskinan.