JAKARTA (7 Juli 2024) -
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengintensifkan pemberian bantuan
terintegrasi untuk penanganan kusta di beberapa wilayah Indonesia.
Bantuan tersebut meliputi pengobatan kusta, pembangunan lumbung sosial
khusus pengidap kusta, penyediaan instalasi pengolahan air bersih
bertenaga surya, serta pemberian Rumah Sejahtera Terpadu (RST) bagi
pengidap kusta.
Pada Mei-Juni 2024 saja, Mensos Risma sudah memberikan banyak sekali bantuan untuk penanganan kusta yang tersebar di lima Kabupaten, yaitu Kabupaten Sumba Timur, Barito Kuala, Lebak, Pandeglang, dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar. "Banyak saudara-saudara kita yang terkena kusta, kita putuskan membuat program penanganan kusta sebelum terlambat," ucap Mensos Risma.
Mensos Risma melakukan berbagai terobosan untuk menekan kemiskinan, salah satunya dengan menangani pengidap kusta. Mensos Risma berkeyakinan, ada kaitan antara kusta dengan kemiskinan. Ketika pengidap kusta dikucilkan atau bahkan sampai ke tahap disabilitas fisik, maka akan menghilangkan produktivitas dan mata pencahariannya. "Pengidap kusta kita obati sampai tuntas, secara bersamaan anggota keluarga yang lain dipisahkan agar tidak tertular,” jelas Mensos Risma saat meninjau Rumah Sejahtera Terpadu (RST) di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku.
Pembangunan RST juga menjadi salah satu prioritas Mensos Risma untuk menangani pengidap kusta. RST dibangun kemudian ditempati pengidap kusta sehingga makan, tidur dan mandi pengidap kusta terpisah dari anggota keluarga yang lain untuk mencegah penularan. Seperti di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, RST yang dibangun Kemensos persis di depan rumah anggota keluarga pengidap kusta. Selain itu bagi pengidap kusta juga diberikan bantuan kewirausahaan ternak ayam petelur dan bibit tanaman sayuran. “Telur dan sayuran yang dihasilkan, kemudian bisa dijual atau dikonsumsi sendiri oleh pengidap kusta untuk menambah gizi mereka,” kata Mensos Risma.
Selain bantuan RST, Mensos Risma juga melakukan terobosan dengan membangun instalasi pengolahan air bersih dan air layak minum bertenaga surya di beberapa daerah kejadian kusta. "Saya siapkan pencegahan (kusta) yang sifatnya sekunder, jadi saya berikan bantuan air bersih," jelas Mensos Risma saat meresmikan pembangunan instalasi air bersih di Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalsel. Sebagian besar masyarakat di Kabupaten Barito Kuala memanfaatkan air sungai kecil di dekat rumahnya untuk kebutuhan mandi cuci kakus (MCK), termasuk pengidap kusta. Karena digunakan bersama-sama dengan pengidap kusta, air sungai menjadi media penularan penyakit kusta bagi masyarakat sekitar.
Tidak hanya membangun pengolahan air bersih, Mensos Risma juga memastikan kebutuhan sehari-hari pengidap kusta dapat terpenuhi melalui pembangunan lumbung sosial. "Biasanya lumbung sosial disiapkan untuk penanganan korban bencana alam. Nah kali ini kita buat untuk penanganan kusta," terang Mensos Risma. Di dalam lumbung sosial terdapat obat-obatan, alat makan, perlengkapan mandi, dan perlengkapan tidur untuk pengidap kusta. “Jika Bapak Ibu kesulitan mendapatkan sabun, handuk dan perlengkapan lainnya, silakan datang ke lumbung sosial. Kami sediakan,” sambung Mensos Risma.
Hingga saat ini Mensos Risma telah memberikan berbagai bantuan terintegrasi penanganan kusta di lima daerah, yaitu Kabupaten Sumba Timur, Barito Kuala, Pandeglang, Lebak, dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Bantuan yang diberikan meliputi bantuan lumbung sosial khusus kusta sebanyak 9 titik, instalasi pengolahan air bersih sebanyak 6 titik, dan Rumah Sejahtera Terpadu (RST) sebanyak 7 titik. Keseluruhan bantuan tersebut menjadi satu kesatuan bantuan yang saling terintegrasi dalam upaya menekan kasus kusta serta menyembuhkan pengidap kusta. “Jika pengidap kusta sembuh dan bisa produktif kembali, artinya kita sudah bisa mencegah kemiskinan. Itulah yang menjadi prioritas kita bersama,” kata Mensos Risma.
Pada Mei-Juni 2024 saja, Mensos Risma sudah memberikan banyak sekali bantuan untuk penanganan kusta yang tersebar di lima Kabupaten, yaitu Kabupaten Sumba Timur, Barito Kuala, Lebak, Pandeglang, dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar. "Banyak saudara-saudara kita yang terkena kusta, kita putuskan membuat program penanganan kusta sebelum terlambat," ucap Mensos Risma.
Mensos Risma melakukan berbagai terobosan untuk menekan kemiskinan, salah satunya dengan menangani pengidap kusta. Mensos Risma berkeyakinan, ada kaitan antara kusta dengan kemiskinan. Ketika pengidap kusta dikucilkan atau bahkan sampai ke tahap disabilitas fisik, maka akan menghilangkan produktivitas dan mata pencahariannya. "Pengidap kusta kita obati sampai tuntas, secara bersamaan anggota keluarga yang lain dipisahkan agar tidak tertular,” jelas Mensos Risma saat meninjau Rumah Sejahtera Terpadu (RST) di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku.
Pembangunan RST juga menjadi salah satu prioritas Mensos Risma untuk menangani pengidap kusta. RST dibangun kemudian ditempati pengidap kusta sehingga makan, tidur dan mandi pengidap kusta terpisah dari anggota keluarga yang lain untuk mencegah penularan. Seperti di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, RST yang dibangun Kemensos persis di depan rumah anggota keluarga pengidap kusta. Selain itu bagi pengidap kusta juga diberikan bantuan kewirausahaan ternak ayam petelur dan bibit tanaman sayuran. “Telur dan sayuran yang dihasilkan, kemudian bisa dijual atau dikonsumsi sendiri oleh pengidap kusta untuk menambah gizi mereka,” kata Mensos Risma.
Selain bantuan RST, Mensos Risma juga melakukan terobosan dengan membangun instalasi pengolahan air bersih dan air layak minum bertenaga surya di beberapa daerah kejadian kusta. "Saya siapkan pencegahan (kusta) yang sifatnya sekunder, jadi saya berikan bantuan air bersih," jelas Mensos Risma saat meresmikan pembangunan instalasi air bersih di Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalsel. Sebagian besar masyarakat di Kabupaten Barito Kuala memanfaatkan air sungai kecil di dekat rumahnya untuk kebutuhan mandi cuci kakus (MCK), termasuk pengidap kusta. Karena digunakan bersama-sama dengan pengidap kusta, air sungai menjadi media penularan penyakit kusta bagi masyarakat sekitar.
Tidak hanya membangun pengolahan air bersih, Mensos Risma juga memastikan kebutuhan sehari-hari pengidap kusta dapat terpenuhi melalui pembangunan lumbung sosial. "Biasanya lumbung sosial disiapkan untuk penanganan korban bencana alam. Nah kali ini kita buat untuk penanganan kusta," terang Mensos Risma. Di dalam lumbung sosial terdapat obat-obatan, alat makan, perlengkapan mandi, dan perlengkapan tidur untuk pengidap kusta. “Jika Bapak Ibu kesulitan mendapatkan sabun, handuk dan perlengkapan lainnya, silakan datang ke lumbung sosial. Kami sediakan,” sambung Mensos Risma.
Hingga saat ini Mensos Risma telah memberikan berbagai bantuan terintegrasi penanganan kusta di lima daerah, yaitu Kabupaten Sumba Timur, Barito Kuala, Pandeglang, Lebak, dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Bantuan yang diberikan meliputi bantuan lumbung sosial khusus kusta sebanyak 9 titik, instalasi pengolahan air bersih sebanyak 6 titik, dan Rumah Sejahtera Terpadu (RST) sebanyak 7 titik. Keseluruhan bantuan tersebut menjadi satu kesatuan bantuan yang saling terintegrasi dalam upaya menekan kasus kusta serta menyembuhkan pengidap kusta. “Jika pengidap kusta sembuh dan bisa produktif kembali, artinya kita sudah bisa mencegah kemiskinan. Itulah yang menjadi prioritas kita bersama,” kata Mensos Risma.