SIDOARJO (8 Desember 2024) - Menteri
Sosial Saifullah Yusuf meninjau dapur umum bencana banjir di Kabupaten Sidoarjo
dan menemui beberapa relawan petugas dapur umum yang mana juga sebagai korban
terdampak. Di sela-sela kesempatan itu, Gus Ipul, sapaan akrab Mensos Saifullah
Yusuf, menunjukkan beberapa isi paket bantuan logistik dari Kemensos.
"Ini ada sabun, sampo, ini semua
lengkap," ucap Gus Ipul sembari membuka tas merah bertuliskan family kit
Kemensos pada Minggu (8/12/2024).
Selain itu, Gus Ipul juga membuka kemasan
plastik bening berisikan selimut berwarna merah yang di tengahnya bertuliskan
kata "Kemensos".
"Nah, iki keren toh," ucap Gus Ipul
seraya membentangkan selimut yang dipegangnya.
"Kasih, kasih ini ke dia. Selimutnya
keren," kata Gus Ipul dengan nada khas senda gurau yang kerap digunakannya
untuk mencairkan suasana.
Kala itu Gus Ipul sedang menghibur puluhan
relawan dapur umum yang mana juga merupakan para korban terdampak banjir di
Kabupaten Sidoarjo.
Selain itu, Gus Ipul turut melihat proses
produksi makanan di dapur umum hingga turut ikut menyiapkan makanan yang akan
didistribusikan.
"Iya iya, tenang, panas ini,"
celetuk Gus Ipul seraya diikuti tawa para relawan di sekitarnya. Momen itu
terjadi kala Gus Ipul memasukkan nasi ke bungkus kertas minyak berwarna cokelat
untuk makanan para korban terdampak banjir di Kabupaten Sidoarjo.
Dalam merespons banjir di Sidoarjo,
Kementerian Sosial menyalurkan bantuan awal untuk korban terdampak berupa 250
paket sembako, 100 paket kids ware, 100 paket family kit dan 200 lembar
selimut. Total bantuan Kemensos untuk banjir Sidoarjo sebesar Rp174 juta.
Sementara itu, pemerintah daerah turut
menyuplai bahan makanan seperti beras, lauk pauk, dan makanan tambahan gizi.
Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban warga yang sebagian besar tetap
bertahan di rumah masing-masing tanpa mengungsi.
Selain bantuan logistik, Kemensos turut
bekerja sama dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur dan Dinas Sosial Kabupaten
Sidoarjo untuk membangun dapur umum. Dapur umum itu berada di Kecamatan Tarik
untuk memastikan kebutuhan pangan warga terdampak tetap terpenuhi.
Dapur umum tersebut melibatkan 50 personel
Taruna Siaga Bencana (Tagana) dengan sistem piket 15 orang per 12 jam,
memproduksi hingga 2.000 bungkus nasi sekali makan untuk didistribusikan ke
lima desa terdampak, yaitu Desa Mergosari, Desa Kalimati, Desa Gempol Klutuk,
Desa Kemuning, dan Desa Banjar Wungu.
"Kemensos itu, termasuk Dinsos Provinsi,
Kabupaten, kalau ada bencana itu membantu urusan logistik dan shelter,"
ucap Gus Ipul kepada para relawan.
Sebelumnya, banjir melanda lima desa di Kecamatan
Tarik, Kabupaten Sidoarjo. Banjir yang terjadi sejak Kamis (5/12/2024) akibat
hujan lebat tersebut merendam lebih dari 1.500 kepala keluarga (KK) dan membuat
aktivitas warga terganggu. Genangan air di wilayah terdampak tercatat mencapai
ketinggian 30-40 sentimeter di jalanan dan 5-15 sentimeter di dalam
rumah.
Kementerian Sosial telah menurunkan tim
Tagana untuk melakukan pendataan dan distribusi logistik. Prioritas yang
dilakukan saat ini adalah memastikan seluruh kebutuhan dasar korban terdampak
dapat terpenuhi.
"Terima kasih, di sini kelihatan guyub,
rukun, bekerja sama, itu hal yang baik menjadi modal kita untuk mengatasi
kejadian bencana," kata Gus Ipul.