JAKARTA (1 Desember 2019) - Rangkaian peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) tahun 2019 ditandai dengan kegiatan jalan sehat. Bersama keluarga, Menteri Sosial Juliari P Batubara berada di tengah-tengah sekitar 1000-an penyandang disabilitas.
Setelah melepas peserta jalan sehat dari Pintu 6 Kompleks Gelora Bung Karno, Mensos dan Ny. Grace Claudia P. Batubara berjalan santai bersama para penyandang disabilitas. Mensos tampak mendorong kursi roda tempat duduk penyandang disabilitas, diiringi putra putri, peserta dan para pejabat struktural Kementerian Sosial di belakangnya.
“Selain untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan kebugaran, jalan sehat ini merupakan simbol agar kita semua bergerak mewujudkan Indonesia inklusif, Indonesia tanpa diskriminasi terhadap penyandang disabilitas,” kata Mensos, di arena Car Free Day, Kawasan Gelora Bung Karno, Minggu (01/12/2019).
Sepanjang sekitar 700 meter, pria kelahiran Jakarta, 22 Juli 1972 ini berjalan sambil berbincang ringan dengan istri, putra-putri dan pesta jalan sehat. Sebelum rombongan tiba di Pintu 7, Mensos menyempatkan diri mengunjungi booth, yang menyediakan perlengkapan dan alat bantu bagi penyandang disabilitas.
Selain melihat berbagai pernak pernik, Mensos juga sempat berbincang dengan Aditya. Meskipun kehilangan salah satu kakinya, pemuda 17 tahun tersebut jago main juggling. Di depan Mensos, mantan pemain muda Persib Bandung tersebut mendemostrasikan aksinya. Tak mau ketinggalan, Mensos pun mencoba main juggling. Hmm, hasilnya lumayan.
Acara Minggu pagi tersebut kemudian dipusatkan di depan Pintu 7, Kompleks Gelora Bung Karno. Di sini, digelar berbagai hiburan, seperti hiburan marching band dari Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) "Tan Miyat", lagu bahasa isyarat dari Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Rungu Wisata (BRSPDRW) Melati, dan stand up comedy oleh komika penyandang disabilitas Dani Aditya.
Aksi open mic Dani Aditya sanggup mengocok perut hadirin yang memadati lokasi acara. Berbagai joke yang dilantarkan. Lawakannya soal stigma disabilitas disambut gelak tawa para peserta jalan sehat.
“Sebagai penyadang disabilitas, saya juga punya kemauan seperti orang normal. Misalnya, waktu sekolah saya juga pengen ikut tawuran. Tapi setiap saya keluar kelas, tawuran sudah bubar, tinggal pengajian. Orang-orang tawuran lempar batu saya lempar kursi roda,” katanya.
Semakin menambah meriahnya acara, disediakan pula door prize berupa 2 buah sepeda gunung dari Yayasan Surya Kebangsaan Indonesia (YSKI), 3 buah smartphone, dan 100 door prize menarik lainnya dari AXA Indonesia.
Sebagaimana disampaikan Mensos, kegiatan gerak jalan ini, penuh dengan makna tersirat. Demikian pula gerak Mensos mendorong penyandang disabilitas tersebut sarat dengan makna positif dalam konteks hak-hak penyandang disabilitas.
Bisa kita maknai sebagai keberpihakan, kontribusi nyata, keperdulian, penguatan, integrasi, dan sebagainya. Peringatan HDI setiap tanggal 3 Desember, bertujuan meningkatkan kesadaran tentang isu-isu disabilitas, hak-hak fundamental para penyandang disabilitas dan integrasi para penyandang disabilitas di dalam setiap aspek kehidupan utama seperti aspek sosial, politik, ekonomi dan status budaya masyarakat mereka.
Peringatan ini memperluas kesempatan untuk menginisialisasi tindakan untuk mencapai tujuan kesetaraan hak asasi manusia dan kontribusi dalam masyarakat dari penyandang disabilitas.
Plt Kepala Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Sonny W Manalu