SENTANI (30 Agustus 2022) - Presiden Joko Widodo bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini dijadwalkan akan menyerahkan unit rumah sehat kepada pengungsi di Sentani, Rabu (31/8). Hal ini diungkapkan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini saat meninjau persiapan pembangunan rumah bagi pengungsi di Sentani pada Selasa (30/8).
"Kita ambil kesempatan Bapak Presiden datang ke sini karena ada acara. Nah, sekalian ke sini," katanya.
Risma yang tiba di Sentani pada 30 Agustus 2022 langsung meninjau progres pembangunan 76 unit rumah sehat yang akan diperuntukkan bagi korban banjir bandang Sentani pada tahun 2019 silam. Sambutan hangat dari mama-mama yang sedang membantu membersihkan rumah dan ada yang sedang memelihara kebun dengan berbagai tanaman sayuran.
"Wa wa wa, selamat datang mama Risma," ungkap mereka sambil melambaikan tangan ke arah Mantan Walikota Surabaya itu.
Usai berkeliling melihat progres pembangunan, Risma menyatakan bahwa pengerjaan rumah sudah selesai 90% dan tinggal menyelesaikan sarana dan prasarana pendukung. "Nah sekarang kalau mereka tempati ini belum sempurna karena listrik memang lagi kita pasang kemudian saluran dan jalan lagi kita siapkan. Tapi mereka minimal bisa menempati ini," kata Risma saat ditanya oleh wartawan.
Kemensos saat ini sedang mengerjakan fasilitas penunjang berupa listrik, jalan, dan saluran air. Meskipun belum selesai, namun rumah sudah bisa ditempati karena sudah rampung pengerjaannya.
Risma mengatakan selama ini masyarakat tinggal di tenda pengungsian yang kondisinya tidak memenuhi standar kesehatan, sehingga dengan adanya rumah mereka tidak lagi tinggal di tenda. "Supaya mereka gak tinggal di tenda lah. Kalau tinggal di tenda juga gak sehat kan . Mereka bercampur orang tua dan anak-anak, kemudian kondisi lingkungannya juga tidak sehat. Mereka sulit untuk air bersih dan sebagainya," katanya.
Selain rumah sehat, lanjut Risma, Kemensos juga menyediakan sarana untuk beternak dan bertani sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi. "Nah di belakang nanti kan ada perternakan, ada pertanian. Artinya ada yang mereka bisa lakukan. Kegiatan itu untuk mencari nafkah," jelas Risma.
Risma berharap pembangunan rumah ini tidak hanya dijadikan tempat tinggal semata, namun dapat digunakan untuk memberdayakan masyarakat sekaligus menjamin ketersediaan kesempatan bagi masyarakat untuk mandiri dan hidup sejahtera.
"Ya saya berharap bahwa ini bukan sekedar rumah, tapi bagaimana sustainability nya. Mereka bisa mencari pendapatan, menafkahi keluarga," kata Risma.
Pada kesempatan tersebut, Risma juga menyatakan niatnya untuk memberdayakan perempuan agar ikut serta dalam menafkahi keluarga, salah satunya dengan memberikan pelatihan menenun dan menjahit.
"Tadi saya janji sama mama-mama, kalau mereka sudah menempati di sini nanti kita ajari menjahit, ajari menenun. Kita sudah komunikasi dengan NTT, saya minta mereka untuk ajari untuk membuat tenun," kata Risma.