Mensos Beri Santunan dan Modal Usaha bagi Ahli Waris Korban Banjir - Longsor di Sukabumi
SUKABUMI (16 November 2022) - "Saya turut berduka cita sedalam-dalamnya ya, Pak," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini saat menyerahkan santunan kematian kepada Dede -- salah satu ahli waris korban tanah longsor di Kecamatan Caringin, Sukabumi, Rabu (16/11).
Setibanya di Kantor Desa Pasir Datar Indah, Kecamatan Caringin, Sukabumi, Mensos Risma segera menemui empat ahli waris dari lima korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor. Sebagai bentuk bela sungkawa, Mensos menyerahkan santunan kematian kepada keempatnya.
Tak hanya santunan kematian, Mensos juga memberi intervensi kepada para ahli waris lewat bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) berupa pemberdayaan dalam bentuk modal usaha. "Ini ada bantuan etalase, beserta seisinya. Bapak bisa manfaatkan untuk modal usaha," ucap Mensos kembali kepada Dede.
Dede, yang kesehariannya bekerja sebagai petani, berucap syukur diberikan perhatian pasca kematian orang tuanya, termasuk bantuan modal usaha, berwujud tampak barang dari Kementerian Sosial yang diantarkan langsung Mensos Risma kepada dirinya.
"Tadi, diberi etalase, lengkap dengan isinya, sembako. Saya terima kasih sekali pada Ibu Menteri. Rencananya, ke depannya, saya akan diskusikan dengan istri untuk mulai berjualan di rumah," katanya usai diberikan bantuan modal usaha dari Mensos Risma.
Dede (36) menjadi salah satu ahli waris yang kehilangan tiga anggota keluarganya sekaligus pasca longsor menimbun rumah orang tuanya, Senin (23/10) lalu. Ayah, ibu, dan keponakannya ditemukan meregang nyawa lantaran tertimbun guguran longsor dalam satu rumah yang sama.
Selain Dede, dihadirkan pula tiga ahli waris lainnya dari korban meninggal dunia akibat banjir di Kecamatan Cisaat, tanah longsor di Kecamatan Caringin dan Kecamatan Kadudampit untuk menerima santunan sebesar Rp15 juta per korban jiwa.
Sementara itu, bantuan logistik dari Kemensos telah dikirim dari Gudang Induk Bekasi ke Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (15/11). Bantuan logistik terdiri dari Makanan Siap Saji 1.000 paket, Makanan Anak 400 paket, Kasur 50 lembar, Selimut 200 lembar, Family Kit 50 paket, Kidsware 50 paket, dan Tenda Merah Putih.
Pada kesempatan itu, Mensos, yang kehadirannya di Kantor Desa Pasir Datar Indah, diterima Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri, juga menyerahkan bantuan untuk penanganan bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sukabumi sebesar Rp292.407.000.
Usai menyerahkan bantuan, Mensos bergegas meninjau titik longsor yang menimbun rumah-rumah warga tak jauh dari Kantor Desa. Berjarak tak kurang dari 1 kilometer, Mensos menuju lokasi dengan membonceng sepeda motor, membelah jalanan kampung.
Bersama Waki Bupati Sukabumi dan Kepala Desa Pasir Datar Indah, Mensos mengamati kondisi rumah-rumah, yang saat ini, telah rata oleh tanah. Mensos lantas merekomendasikan untuk merelokasi hunian itu.
"Tadi, saya minta (kepada pemerintah desa setempat), agar beberapa rumah direlokasi karena kondisinya, menurut saya, membahayakan kalau dibangun kembali (di lokasi yang sama)," katanya.
Mengingat kondisi cuaca yang tengah ekstrem belakangan ini di sebagian besar wilayah Indonesia, untuk itu, pihaknya menghimbau warga yang tinggal di lokasi rawan bencana untuk mengambil langkah antisipatif.
"Saat ini, curah hujan sangat tinggi. Karena itu, antisipasinya harus lebih ditingkatkan, supaya tidak ada korban lagi. Misalnya, saat hujan mulai turun, warga yang rumahnya berada di dekat tebing/jurang, harus sadar untuk segera meninggalkan rumah, atau pindah ke tempat yang lebih aman," ucapnya.
Pernyataan Risma ini diperkuat Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Iyan Kusmadiana, yang menyebut bahwa diperlukan koordinasi antar unsur terkait, guna penguatan mitigasi bencana ke depannya menghadapi tingginya risiko bencana di berbagai daerah.
Diketahui, hujan dengan intensitas tinggi, disertai angin kencang melanda wilayah Sukabumi, khususnya Kecamatan Caringin dan sekitarnya, pada Sabtu (22/10) siang hingga malam, sehingga menyebabkan ruas jalan lintas kabupaten tergenang air.
Hujan deras ini juga mengakibatkan terjadinya guguran longsor yang menimbun dua unit rumah milik warga dan menimbulkan tiga korban jiwa.
Berdasarkan pernyataan salah satu Tagana Muda Desa Pasir Datar Indah, Yudi Gunawan, yang turut terlibat dalam evakuasi tersebut, menjelaskan bahwa kronologi kejadian bermula dari longsornya tebing pondasi rumah setinggi 7 meter, dengan kemiringan sekitar 45 derajat.
Tebing pondasi yang berlokasi lebih tinggi itu ambruk menimpa bangunan rumah di bawahnya. Tiga korban jiwa, yang saat itu, tengah berada di dalam rumah, tertimpa dan tertimbun material tanah dan bangunan.
Akibat longsor ini, 4 orang dinyatakan meninggal dunia, serta 4 rumah mengalami rusak berat dan 2 rusak ringan. Sedangkan, dari bencana banjir, 1 orang dinyatakan meninggal dunia.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI