Perbaikan Data Dinilai Efektif Tingkatkan Akurasi Salur Bansos, Mensos Terima Moeslimchoice Award 2022

Perbaikan Data Dinilai Efektif Tingkatkan Akurasi Salur Bansos, Mensos Terima Moeslimchoice Award 2022
Writer :
Koesworo Setiawan

JAKARTA (13 Desember 2022) - Apresiasi kembali diterima oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini. Grup media Moeslimchoice menganugerahkan Moeslimchoice Award 2022 kepada Mensos.

 

Dalam penjelasannya, Moeslimchoice memandang Mensos telah berhasil melakukan perbaikan data penerima bantuan sosial sehingga tata kelola penyaluran bansos lebih tepat sasaran. Penghargaan ini sejalan dengan berbagai kebijakan yang telah disusun di bawah kepemimpinan Menteri Sosial Tri Rismaharini.

 

Mensos Risma memberikan perhatian serius terhadap aspek akuntabilitas penyaluran bansos. Dalam beberapa kali kunjungan ke daerah, Mensos blusukan ke rumah warga. Kepada penerima bantuan, Mensos mengecek langsung kesesuaian antara komoditas yang sudah diterima dengan indeks bantuan. Catatan dari kunjungan lapangan menjadi bahan evaluasi.

 

Untuk meningkatkan ketepatan sasaran dalam penyaluran bansos, Mensos menginstruksikan jajarannya untuk melibatkan penggunaan teknologi digital. Mensos Risma menyatakan, Kementerian Sosial telah mengaktivasi fitur “usul” dan “sanggah” pada aplikasi Cek Bansos.

 

“Langkah ini untuk memberikan transparansi, khususnya kepada masyarakat yang merasa berhak mendapatkan bantuan namun tidak mendapatkan dengan mengakses fitur “usul”. Atau memberikan informasi bila mengetahui seseorang tidak layak namun mendapatkan bansos dengan mengakses fitur “sanggah”,” kata Mensos baru-baru ini.

 

Penghargaan Moeslimchoice Award 2022 diterima oleh Staf Khusus Menteri Hubungan dan Kemitraan Lembaga Luar Negeri Faozan Amar. Menurut Faozan, tata kelola data penerima bansos melalui inovasi teknologi merupakan terobosan dari permasalahan data selama ini.

 

Dengan aktivasi fitur ini, Kemensos memberikan kesempatan pada masyarakat berpartisipasi memperbaiki validitas data. “Pemutakhiran data yang merupakan tugas pemerintah, makin terbantu dengan partisipasi masyarakat. Sejalan dengan itu, pemerintah daerah perlu meningkatkan perannya dalam validasi sesuai amanat undang-undang,” kata Faozan.

 

Aktivasi dua fitur tersebut membuka akses lebih luas kepada masyarakat mengurangi kekurangakuratan dalam pendataan. Yakni orang yang berhak mendapatkan bantuan tapi tidak dapat (exclusion error), dan  ada yang tidak berhak tapi mendapatkan bantuan (inclusion error). “Ini juga merupakan upaya untuk terus mendorong ketepatan penyaluran bantuan sosial,” katanya.

 

Dalam UU No. 13/2011 warga tidak mampu berhak mengusulkan diri untuk mendapatkan bantuan. Dua fitur tersebut sebagai implementasi dari ketentuan dalam undang-undang yang memberikan kesempatan untuk mendapatkan bantuan sosial sejauh memang memenuhi ketentuan.

Sebagai mandat dari undang-undang, maka partisipasi masyarakat adalah pilihan yang harus diambil dalam penyaluran bansos. Selain itu, juga karena besarnya data yang harus dikelola dan peran strategis data itu sendiri yang menjadi rujukan dari berbagai program dukungan untuk masyarakat kurang mampu.

 

Penghargaan dari  Moeslimchoice ini menambah panjang apresiasi publik atas kinerja Kemensos. Sebelumnya, Mensos juga menerima penghargaan dari Tempo dalam kategori penghargaan pengelolaan media massa terbaik. Kemensos juga menerima penghargaan sebagai Pelaksana Program Nasional Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT) dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Kemensos dinilai melakukan langkah progresif dalam pembangunan kawasan tertinggal. Masih banyak penghargaan yang diberikan dari pihak eksternal yang meneguhkan kualitas kinerja.

Share :