YOGYAKARTA (31 Mei 2024) – Menteri Sosial Tri Rismaharini berupaya keras memasarkan berbagai produk yang dihasilkan keluarga penerima manfaat (KPM) Pahlawan Ekonomi Nusantara (PENA), melalui berbagai cara. Salah satunya dengan menggandeng Pusat Oleh-oleh Krisna Nusantara yang sangat tersohor di Bali dan kini membuka cabang di Malioboro Mall Yogyakarta.
Sebanyak 17 jenis produk kerajinan PENA dipasarkan melalui Pusat Oleh-oleh Krisna Nusantara seperti kain dan bordir sasirangan dari Kalimantan Selatan, topi ecoprint, dasi, rompi, baju atasan, sajadah kain batik, kemeja batik, kain batik ciprat empat, dan pouch batik. Selain itu ada pula tempat tisu dari pelepah pisang, gelang , minyak kayu putih dari Pulau Buru, garam spa Kusamba dan berbagai produk PENA lainnya.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, tidak ingin asal-asalan memasarkan produk-produk KPM PENA dan penyandang disabilitas ke Pusat Oleh-oleh Krisna. Semuanya harus dilakukan secara profesional dari aspek kualitas produk maupun kemasannya. Karena itu kalau dilihat, hasil karya saudara-saudara kita penyandang disabilitas dari berbagai daerah di Indonesia, bagus-bagus dan sangat beragam.
“Karena itu kami sangat berterima kasih kepada orang baik seperti Ajik Krisna yang telah banyak membantu memasarkan produk-produk penyandang disabilitas dan KPM PENA,” kata Mensos Risma, Jumat (31/5) malam di Yogyakarta. Bantuan seperti ini sangat berguna karena bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain memasarkan produk KPM, Kementerian Sosial juga turut mengantarkan dua orang penerima manfaat penyandang disabilitas yang diterima kerja di Pusat Oleh-oleh Krisna Nusantara. Erwinda dan Fian sebelumnya telah melalui tahap asesmen dan mendapatkan pelatihan dan akhirnya bisa bekerja di Krisna Nusantara. “Penyandang disabilitas harus disiapkan, mereka mengerti bahasa isyarat, dilatih baru kita limpahkan kesini,” Kata Mensos Risma
Gusti Ngurah Anom atau akrab disapa Ajik Krisna yang memiliki jaringan Pusat Oleh-oleh Krisna Nusantara yang berpusat di Bali menyatakan senang jika bisa ikut memasarkan produk-produk KPM PENA karena kualitasnya memang bagus. Kerjasama dengan Kementerian Sosial selama ini sudah dijalin erat diharapkan bisa terus ditingkatkan untuk membantu masyarakat.
Ajik Krisna menjelaskan, ada 183 UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah) yang dilibatkan dalam pembukaan gerai di Yogyakarta. Sengaja Yogyakarta yang dipilih karena memiliki sisi budaya, dan sosial yang hampir sama dengan Bali.