Dirujuk Ke Makassar, Susanti Tak Sabar Kembali Melihat

Dirujuk Ke Makassar, Susanti Tak Sabar Kembali Melihat
Penulis :
Dian Catur Prasetyaningtyas Kurniawati
Penerjemah :
Karlina Irsalyana

KABUPATEN BURU (21 Desember 2023) - Senyum bahagia Susanti (43) tak henti terukir setelah mendengar Mensos Risma akan mengirimnya ke Makassar untuk menjalani operasi katarak gratis. Bukannya merasa takut, Susanti justru tak sabar menantikan hari dia bisa berangkat ke Makassar untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Saya senang sekali waktu dengar akan dirujuk ke Makassar. Berarti saya bisa kembali melihat," kata wanita yang mengaku telah menderita sakit mata sejak kecil ini.

Berawal dari kunjungan Menteri Sosial Tri Rismaharini ke RSUD Namlea untuk meninjau pelaksanaan operasi katarak gratis pada Kamis (21/12), Mensos berjumpa dengan Susanti. Melihat kondisinya, Mensos khawatir katarak di kedua matanya yang sangat parah tidak akan bisa ditangani di RSUD Namlea. Oleh karena itu, Mensos pun menghimbau agar Susanti dirujuk ke Makassar untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

"Ibu, nanti kalau misalnya ada perlu lanjutan di sini ga bisa nangani, kita akan kirim ke Makassar. Nanti ibu ikut ya, semua biaya kami yang tanggung," ajak Mensos Risma pada Susanti.

Tapi tak disangka, Susanti tak perlu dibujuk. Wanita yang sehari-hari berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini memiliki keinginan yang sangat kuat untuk bisa melihat jelas. Penglihatannya yang buruk itu sangat mengganggu aktifitasnya sehari.

"Saat berjalan ke warung pun, saya harus meraba-raba. Kalau di tempat baru seperti di RS ini, ya malah harus dituntun," tuturnya.

Saat menjalani skrining pra operasi, kedua mata Susanti diketahui bermasalah. Mata kirinya sudah tidak bisa melihat sama sekali, sedangkan mata kanannya masih bisa melihat meski tidak begitu jelas.

Wanita yang menderita penyakit mata sejak kecil ini mengaku tidak pernah mengenyam pendidikan formal karena kondisi matanya yang tidak memungkinkan untuknya belajar. Mengenal huruf pun tidak, Susanti hanya hafal nominal angka dari uang yang biasa digunakannya untuk berbelanja ke warung. Karena itu, saat tau dia akan dibawa ke Makassar untuk penanganan lebih lanjut, Susanti begitu bahagia ada peluang baginya untuk sembuh.

"Saya bersyukur. Alhamdulillah, ada kesempatan untuk sembuh. Saya siap, tidak takut sama sekali," ucapnya penuh semangat.

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI
Bagikan :