MOJOKERTO (29 Desember 2023) — Mamat, panggilan akrab seorang bocah berumur 9 tahun yang sempat viral di pemberitaan media. Dirinya sering kali tersorot sedang membantu menjaga perlintasan kereta api dan menjadi juru parkir sebuah minimarket di Mojokerto. Pekerjaan ini ia lakukan setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya, ibunya dan kedua adiknya.
Saat pagi datang, Mamat bergegas bangkit dari tidurnya dan segera bersiap. Namun bukan untuk bersekolah seperti anak-anak seusianya, melainkan untuk bekerja menggantikan peran ayahnya.
Walaupun ia memiliki keterbatasan dalam berkomunikasi, semangat yang dimilikinya begitu tinggi. Orang-orang disekitarnya lambat laun pun mulai mengenal kehadiran sosok Mamat sebagai juru penyeberangan rel kereta dan juru parkir.
Harap-harap dari hasil jerih payah keringat yang dikeluarkannya selama seharian, Mamat bisa membawa pulang uang sebesar 100 ribu sampai 150 ribu setiap harinya. Uang itu didapatkan saat membantu menjaga menyeberangkan pengendara saat melintasi rel kereta milik KAI.
Ibunya, Rohma (34) kerap kali melarang anak sulungnya untuk bekerja, namun Mamat tidak menggubris perintah ibunya dan berdalih apa yang ia kerjakan hanya ingin melihat ibunya bahagia tanpa harus pusing mencari uang kemana-mana.
Rohma bercerita pernah suatu hari Mamat pulang dan menghamburkan uang di hadapannya seraya menghibur dirinya untuk tidak perlu khawatir dalam mencari uang.
“Dia sehabis pulang menghampiri saya dan berkata ‘saya cari uang buat mamak, saya cari uang buat adik’. Pas dia keluarin uang dari kantong dia, dia hamburkan uangnya ke saya, ‘ini loh mak ada banyak uang buat mamak’,” ucap Rohma dengan mata berlinang air mata bahagia.
Berkat peristiwa viralnya sosok Mamat di pemberitaan media, Menteri Sosial Tri Rismaharini segera mendatangi rumah Mamat dan keluarga yang berlokasi di salah satu rumah warga di Yayasan Mojopahit. Kementerian sosial melalui Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta respon cepat memberikan sejumlah bantuan berupa perlengkapan sekolah, sepeda, modal usaha untuk ibunya, dan kebutuhan seperti sembako dan lain-lain pada Sabtu 23 Desember 2023.
Berhubungan dengan hal tersebut, Kementerian Sosial menggelar acara Bakti Sosial Pemeriksaan Kesehatan dan Penyerahan Bantuan ATENSI kepada masyarakat di Kelurahan Mentikan, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur. Kegiatan pemeriksaan kesehatan terdiri dari pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan refraksi mata dan pemeriksaan pendengaran. (29/12).
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial mewakili Menteri Sosial dalam kesempatannya mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan dukungannya dari berbagai pihak atas terselenggaranya acara bakti sosial ini.
“Hari ini kami bekerjasama dengan Pemerintah Kota Mojokerto melaksanakan pelayanan sosial berupa bakti sosial pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan kesehatan ini diikuti 1501 orang, ini yang paling besar. Kami sudah melakukan di beberapa kabupaten/kota, namun ini yang paling besar. Terima kasih atas dukungan dari Walikota Mojokerto dan Yayasan Mojopahit yang ada usulannya kepada kami dan segera kami tindak lanjuti,” kata Pepen.
Kementerian Sosial terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Indonesia terkait permasalahan sosial. Melalui berbagai program dan kebijakan yang diimplementasikan, Kementerian Sosial berperan sebagai garda terdepan dalam menanggulangi berbagai tantangan sosial yang dihadapi oleh masyarakat. "Dengan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan upaya ini dapat menciptakan lingkungan sosial yang lebih inklusif dan berdaya, mendukung pembangunan nasional menuju masyarakat yang lebih sejahtera," pungkas Pepen.
Antusiasme dari masyarakat yang hadir tidak bisa dibendung, bahkan beberapa masyarakat ada yang sudah datang ke lokasi acara pada pukul 6:30, padahal acara baru dimulai pada pukul 9:00.
Selain pemeriksaan kesehatan, Kementerian Sosial juga menyerahkan bantuan ATENSI anak sebanyak 926 paket dengan total nilai bantuan sebesar Rp 370.000.000 yang diberikan langsung oleh Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak.
Darma (32), salah satu warga di Yayasan Mojopahit mengaku senang dengan adanya pemeriksaan kesehatan ini, ia datang bersama anaknya berusia 8 tahun yang membutuhkan paket bantuan gizi anak dari Kemensos.
“Ya senang bisa dapat bantuan ini, dan mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara gratis. Terima kasih kepada Kemensos yang udah mau ngadain acara ini di daerah kami. Semoga bantuannya bisa dimanfaatkan sama anak saya.”
Acara ini dihadiri oleh 1501 orang yang terdiri dari 926 orang anak dan 575 orang dewasa. Dengan jumlah tenaga kesehatan sebanyak 31 orang yang terdiri dari 11 orang dokter, 15 orang perawat dan 5 orang fisioterapis. Adapun kegiatan pemeriksaan refraksi mata dibantu oleh Ikatan Profesi Optometris Indonesia dan pemeriksaan pendengaran oleh Kasoem Hearing Center.