Kemensos Jangkau 1.105 Penyintas Erupsi Lewotobi di Sepuluh Titik Pengungsian Mandiri

Kemensos Jangkau 1.105 Penyintas Erupsi Lewotobi di Sepuluh Titik Pengungsian Mandiri
Penulis :
Faisal Grahadi
Editor :
Dwi

Flores Timur (17 November 2024) - Dua pekan pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Kementerian Sosial telah menjangkau 1.105 penyintas yang mengungsi di sepuluh titik pengungsian mandiri di luar posko pengungsian utama. Upaya ini dilakukan Kemensos guna memastikan para penyintas yang berada di luar tenda pengungsian utama tetap mendapatkan bantuan yang memadai. 

"Kemensos juga menjangkau pengungsi yang tidak tinggal di posko terpadu, yaitu pengungsi yang tinggal di pengungsian mandiri seperti rumah warga dan tenda pengungsian kolektif di luar posko utama," jelas Taufik Syaera, petugas Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos yang berada di Posko Lapangan Desa Konga saat melaporkan perkembangan penanganan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Minggu (17/11/2024) malam.

Penanganan penyintas dan manajemen pengungsian yang dilakukan Kemensos tidak hanya berfokus pada lokasi posko pengungsian utama saja, melainkan juga berupaya secara maksimal menjangkau ribuan pengungsi yang tersebar di beberapa pengungsian mandiri. 

Sebanyak 1.105 orang penyintas yang tersebar di sepuluh titik pengungsian mandiri telah dijangkau oleh bantuan logistik Kemensos. Bantuan yang telah disalurkan meliputi kebutuhan penyintas seperti kasur lipat, selimut, family kit, makanan anak, terpal, makanan siap saji, sembako, dan tandon air. 

Sementara itu, hingga hari ke-14 penanganan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, telah berdiri enam posko pengungsian utama yang menjadi posko terpadu dan melayani total 4.767 penyintas. 

"Pemerintah Flores Timur menetapkan ada enam titik posko utama pengungsian," kata Taufik. 

Selain menjangkau penyintas di luar posko pengungsian utama, Kemensos juga memastikan berbagai layanan dan fasilitas yang ada di posko utama dapat terpenuhi dengan baik. 

"Kemensos sebagai koordinator subklaster perlindungan dan pengungsian, bertugas melakukan manajemen pengungsian. Jadi tugas pokok kami bagaimana pengungsi ini merasa nyaman di pengungsian dengan berbagai kebutuhan yang harus mereka dapatkan," sambung Taufik. 

Di salah satu posko pengungsian utama di Desa Konga Kecamatan Titehena, Kemensos telah membangun tenda dapur umum dan tenda untuk tempat tinggal sementara bagi penyintas di sana. Selain itu, Kemensos juga melengkapi posko pengungsian utama itu dengan berbagai tenda berisikan layanan penunjang yang dapat meningkatkan kenyamanan penyintas selama tinggal di sana. 

Berbagai tenda berisikan layanan penunjang telah didirikan oleh Kemensos seperti tenda layanan dukungan psikososial, tenda laundry gratis, dan tenda dapur kreasi. 

Pada tenda dapur kreasi, para penyintas dapat memesan makanan dan jajanan ringan yang telah disediakan oleh Kemensos. Hal itu ditujukan agar penyintas memiliki pilihan menu makanan ringan lainnya di luar menu utama dari dapur umum yang telah didirikan di sana. Para relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dengan sigap melayani para penyintas yang datang ke tenda dapur kreasi. 

Selain itu, pada tenda laundry gratis di posko pengungsian utama Desa Konga, Kemensos memberikan layanan cuci baju gratis dengan menyediakan tiga buah mesin cuci lengkap dengan sabun cuci dan setrika listrik. Para penyintas dapat langsung mencuci bajunya sendiri. Bagi yang tidak bisa mengoperasionalkan mesin cuci akan ada petugas Tagana yang membantu mengoperasionalkan. 

Dengan adanya berbagai bantuan yang diberikan oleh Kemensos itu, telah banyak membantu pemerintah setempat dalam menangani para penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. 

"Dari bantuan yang ada, terutama dari Kementerian Sosial, kami ucapkan terima kasih. Kehadiran semua pihak menjadi kekuatan kami di lapangan untuk bersama-sama mengelola bantuan di sini," ungkap Camat Titehena Imanuel Korebima.
Bagikan :