Pemulung Bantar Gebang Bekasi Bahagia Terima Bansos dari Kemensos
JAKARTA (21 Mei 2020) - Hari
ini ada dua titik kunjungan Penasehat Dharma Wanita Kementerian Sosial Grace
Batubara, yaitu di Duren Sawit, Jakarta Timur dan di Tempat Pengolahan Sampah
Terpadu (TPST) Bantar Gebang Kota Bekasi, untuk menyalurkan bantuan sosial
(bansos) berupa sembako.
Saat ini di seluruh dunia tengah
berada dalam situasi pandemi COVID-19, termasuk di Indonesia yang berdampak
pada penurunan daya beli, sehingga warga membutuhkan bansos agar bisa tetap
bertahan di rumah.
"Saya di-Direct Message (DM) di
instagram oleh mba Vina yang membutuhkan bansos bagi warga terdampak langsung
COVID-19, kami pun menurunkan tim untuk verifikasi," ungkap Grace
didampingi Madda Sonny Manalu, Lurah Malakajaya, Muhammad Hardi; Ketua RW 0133,
Ardoni; RT di Malaka Jaya; serta perwakilan Jumantik RW 013; serta Viktorius
Siahaan dan tim di Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (21/5/2020).
"Dalam beberapa hari jelang Hari
Raya Idul Fitri, semoga bansos yang disalurkan bisa bermanfaat. Berasnya bisa
bikin ketupat dan masih ada minyak dan gula mohon diterima dengan baik, serta
mohon maaf lahir dan batin," ucap Grace.
Kemensos menyalurkan bansos sembako di
Duren Sawit sebanyak 772 ini, diharapkan setidaknya bisa meringankan beban warga terdampak COVID-19,
juga agar mengikuti anjuran dari pemerintah, seperti menjaga jarak, memakai
masker, cuci tangan, serta tidak pulang kampung.
"Penanggulangan pandemi COVID-19
ini hanya pemerintah pusat, melainkan tugas bersama-sama, baik RT RW, lurah
serta masyarakat dengan mengikuti anjuran dari pemerintah bergandengan
tangan," tandas Grace.
Di tempat yang sama, Lurah Malaka,
Muhammad Hardi menyatakan, rasa terima kasih atas kunjungan dan penyaluran
bansos dari Kemensos. Hal itu sangat bermanfaat sekali bagi warga yang kena PHK
dan terdampak COVID-19.
"Alhamdulillah kami di sini
mendapatkan bansos dari Pemprov DKI Jakarta dan Kemensos. Di sini sebelum
adanya COVID-19 sebagian besar warga bekerja sebagai penjual-beli dan saat ini
banyak korban PHK, " katanya.
Penerima bansos sudah menggunakan data
yang terbaru dari pendataan yang dilakukan para ketua RT/RW, sehingga penerima
bansos lebih tepat sasaran yaitu warga yang benar-benar terdampak COVID-19.
"Bansos sangat bermanfaat di saat
kondisi seperti ini yang mengharuskan di rumah dan membutuhkan stok logistik
yang cukup untuk makan. Kami juga sudah menerima bansos dari pemprov maupun
dari Kemensos, " terangnya.
Tak kuasa seorang ibu rumah tangga
penerima bansos, Titik Purwati pun menangis haru saat menerima bansos dari Ibu Grace, sebab anaknya yang asalnya
bekerja tapi lantaran adanya COVID-19 tidak bekerja lagi.
"Bansos ini benar-benar sangat
membantu keluarga saya. Suami kerja sebagai satpam dengan penghasilan Rp 400
ribu itu tidak cukup. Terima kasih, saya bersyukur dapat bantuan sembako ini," ucap Titi, terisak.
Di Bantar Gebang, Kota Bekasi,
Kemensos menyalurkan bansos sebanyak 700 paket bagi warga yang terdampak
langsung COVID-19 yang mayoritas bekerja sebagai pemulung.
Saat memberikan sambutan Grace pun
terharu dan menitikan air mata. Di mana, ia melihat kondisi warga yang datang
dengan baju seadanya dan tanpa alas kaki. Penyerahan bansos secara simbolis
diterima oleh Ketua Ikatan Pemulung Indonesia (IPI) Poly Lembong mewakili
komunitas pemulung.
"Kami hadir mewakili Kemensos
untuk menyisir warga terdampak COVID-19, tapi belum mendapatkan bansos berupa
sembako. Semoga bermanfaat dan kehidupan bisa kembali normal dan bisa mencari
nafkah seperti sedia kala, " ungkap Grace.
Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI