BANDUNG (4 Juli 2020) - Menteri Sosial Juliari P Batubara menyerahkan secara simbolis Bantuan Sosial Insentif Modal Usaha (BSIMU) Program Kewirausahaan Sosial kepada 286 KPM PKH graduasi di Kabupaten Bandung Barat. Masing-masing KPM mendapatkan bantuan senilai Rp. 3.500.000,- dengan total bantuan sebesar Rp. 1.001.000.000,- . Program ini merupakan program keberlanjutan dari bantuan sosial menuju pemberdayaan sosial, dengan sasaran PKH Graduasi.

Pemberian bantuan Kewirausahaan Sosial diberikan langsung oleh Menteri Sosial kepada 4 KPM PKH Graduasi pada acara Penutupan Rapat Koordinasi Teknis dan Peningkatan SDM Pendamping PKH di Hotel Mason Pine, Bandung. Penyerahan simbolis didampingi oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI DR. TB. H. Ace Hasan Syadzily, M.Si, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial.

Dalam arahannya Menteri Sosial menjelaskan  bahwa Program PKH ini mendapatkan perhatian serius dari Presiden. Kesuksesan Program PKH bergantung juga pada pendamping di lapangan.

"Program PKH ini tidak akan bisa sukses jika tidak ada kalian semua. Kalian itu merupakan garda terdepan ujung tombak dari program PKH. Tugas kalian itu tidak mudah, kalian itu merupakan ujung tombak kesejahteraan sosial. Terima kasih saya dan penghargaan setinggi-tingginya kepada SDM PKH diseluruh Indonesia", ucap Mensos.

Selanjutnya Mensos berdiskusi dengan perwakilan Korwil dan Koordinator PKH yang hadir untuk mendengar pendapat kesan dan pesan para Koordinator PKH saat menjangkau masyarakat di lapangan.

Wakil Ketua Komisi VIII, TB. H. Ace Hasan Syadzily sangat mengapresiasi Kementerian Sosial yang telah melakukan langkah- langkah cepat, serta hadir di masyarakat.

"Ini sangat penting didukung oleh Komisi VIII DPR RI. Salah satunya Program Keluarga Harapan (PKH). Komisi VIII menghimbau SDM PKH harus menjadi garda terdepan. Harus memberikan solusi terbaik bagi masyarakat terutama KPM PKH", tutur Ace Hasan.

Pada hari sebelumnya, Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Edi Suharto menyampaikan bahwa Kewirausahaan Sosial sangat simple, mudah dan terukur. Model yang digunakan adalah model Triple Track (3T) yaitu 3 tahap program Kewirausahaan Sosial yang sederhana. Dimulai dengan memberikan Bantuan Sosial insentif Modal Usaha (BSiMU). Selanjutnya ada Mentoring inkubasi Bisnis (MiBi). Mentoring dilakukan oleh seseorang yang memiliki kemampuan tertentu untuk mentransfer kemampuannya kepada masyarakat. Kemudian dilakukan pendampingan sosial oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).

Salah satu penerima Bantuan Sosial Insentif Modal Usaha, Ike Kusumawati, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kementerian Sosial karena sudah dibantu usahanya.

"Alhamdulillah program ini sangat membantu modal usaha saya. Saya sudah graduasi sejak tahun 2019. Bantuan ini akan saya gunakan untuk meningkatkan usaha warung nasi saya. Semoga kedepannya ini dapat menambah modal usaha, " ucap Ibu Ike.

Penerima bantuan kewirausahaan sosial lainnya, Tati Ismawati menuturkan mendapat PKH tahun 2016 dan Graduasi pada tahun 2018.

"Saya dari Lembang Desa Kahuripan, sangat senang dan bahagia mendapat bantuan kewirausahaan sosial. Kedepannya saya mau usaha pengolahan susu yogurt", tutur ibu Tati.

Pada kesempatan ini, Menteri Sosial juga memberikan penghargaan bagi pendamping sosial PKH Berprestasi dalam Graduasi Sejahtera Berdikari yang diharapkan dapat mendorong perubahan perilaku dan kemandirian KPM PKH.

Turut hadir pada acara tersebut Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Sekretaris Daerah Kab. Bandung Barat, Sekretaris Ditjen Linjamsos, Kepala BBPPKS Bandung, Direktur PFM Wilayah I, Direktur Jaminan Sosial Keluarga (JSK), Direktur Komunitas Adat Terpencil (KAT), dan Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.