SURABAYA (24 September 2019) - Taman Candra Wilwatikta dan Danau Ranu Grati di Pasuruan, serta Lautan Pasir Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Probolinggo akan diramaikan oleh 1.600 perwakilan Taruna Siaga Bencana (TAGANA) dari 34 provinsi dan kontingen atlit perlombaan dari seluruh Indonesia.
Di samping melibatkan 1.600 personel Tagana, kegiatan yang akan dihadiri Menteri Sosial dan Gubernur Jawa Timur ini juga dihadiri oleh tamu undangan yang merupakan delegasi dari sejumlah negara di ASEAN, seperti Malaysia, Myanmar, dan Brunei Darussalam. Ribuan anggota Tagana tersebut dijadwalkan mengikuti kegiatan Jambore dan Bhakti Sosial Tagana selama empat hari, terhitung sejak 25 hingga 28 September 2019 mendatang.
Kegiatan yang bertajuk 'Urip Iku Urup, Urup Kang Hanguripi' dengan makna 'hidup itu nyala, kehidupan yang memberi penghidupan' ini dilaksanakan sebagai bentuk apresiasi dari Kementerian Sosial kepada seluruh anggota Tagana atas kontribusi dan kerja kerasnya selama ini dalam hal penanggulangan bencana di Indonesia.
Sehubungan dengan terpilihnya Jawa Timur sebagai tuan rumah kegiatan Jambore dan Bhakti Sosial Tagana Tingkat Nasional Tahun 2019, guna mematangkan segala persiapan dan perlengkapan yang dibutuhkan nantinya pada saat pelaksanaan, Kasubdit Penanganan Korban Bencana Alam (PKBA) Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) pada Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial, Iyan Kusmadiana, memastikan langsung persiapan kegiatan tersebut agar berlangsung secara aman dan berjalan sesuai rencana.
Mengusung tema “Tagana Menjaga Alam”, salah satu sesinya akan diisi dengan kegiatan penanaman sejumlah jenis bibit pohon di area Lautan Pasir Gunung Bromo serta pendaurulangan sampah plastik.
Hal ini senada dengan pernyataan Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Dr. Sukesi, yang menyampaikan bahwa untuk memanfaatkan daur ulang sampah plastik, masyarakat juga bisa menukarkan 10 botol plastik dengan tiga bibit pohon.
Pada akhirnya, seluruh rangkaian kegiatan ini diharapkan mampu menjadi wadah untuk peningkatan kompetensi dan pemetaan keterampilan anggota Tagana di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, ini merupakan salah satu wujud kontribusi berupa sosialisasi kepada masyarakat luas dalam upaya menjaga lingkungan.