GUNUNGKIDUL (15 November 2022) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhajir Effendi didampingi Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial Non Alam Mira Riyati Kurniasih, Bupati Kabupaten Gunungkidul Sunaryanta menyerahkan Bantuan Perbaikan Gedung SD Muhamadiyah 3 Bogor, Playen Gunungkidul sebesar Rp100.000.000. Pemberian bantuan ini merupakan respons pemerintah atas musibah atap roboh yang menimpa sekolah tersebut.

Seperti diketahui sebelumnya peristiwa robohnya atap ruang kelas SD Muhammadiyah 3 Bogor, Playen, Gunungkidul terjadi pada 8 November lalu mengakibatkan setidaknya 1 orang siswa meninggal dunia dan 11 lainnya luka-luka. Oleh karena itu Kementerian Sosial memberikan Santunan Ahli Waris senilai Rp15.000.000 dan Biaya Permakanan dari Sentra Antasena senilai Rp2.000.000 kepada keluarga alm.Fauzi Ajitama yang menjadi korban dalam peristiwa robohnya atap sekolah tersebut. Disamping itu Kemensos juga memberikan Santunan Luka senilai Rp2.500.000 dan paket sembako kepada masing-masing 11 korban luka ringan. Bantuan tersebut diberikan pada 11 November lalu di kediaman keluarga alm.Fauzi Ajitama serta di SD Muhammadiyah 3 Bogor, Playen.

Salah satu dampak atas robohnya atap sekolah tersebut, sebagian siswa SD Muhammadiyah 3 Bogor masih mengalami tramua. Maka dari itu Kementerian Sosial menerjunkan tim LDP (Layanan Dukungan Psikososial) untuk mengobati trauma yang dialami oleh siswa/siswi tersebut.

Kemensos menurunkan tim LDP dari Sentra Antasena Magelang yang turut bergabung dengan Tim Disaster Manajemen Center UAD, Muhamadiyah Disaster Manajemen Center DIY, Ikatan Psikolog Klinis DIY, Lazizmu dan Relawan Muhamadiyah untuk memberikan terapi kepada siswa/siswi.

Adapun kegiatan LDP ini dilaksanakan di Balai Kalurahan Playen, Gunungkidul selama 2 hari pada tanggal 14 hingga 15 November 2022. Pada hari pertama LDP diberikan kepada anak kelas 3,4,5 dan 6, sedangkan di hari kedua LDP diberikan untuk anak KB, TK, kelas 1 dan 2 dengan total kurang lebih 300 anak.

Dalam kegiatan ini anak-anak diberikan terapi untuk menghilangkan trauma dan kecemasan, diantaranya dengan kegiatan menggambar, bernyanyi dan bermain. Selain itu tim LDP juga memberikan terapi kupu-kupu kepada para siswa/siswi, yaitu suatu teknik pernapasan untuk menenangkan anak anak agar tidak cemas. Diharapkan dengan kehadiran tim LDP, siswa/siswi SD Muhammadiyah 3 Bogor bisa bangkit dari traumanya dan kembali melaksanakan aktifitas belajar seperti biasa.