BOGOR (7 Februari 2024) – Kementerian Sosial melalui Sentra "Galih Pakuan" di Bogor bergerak cepat memberikan bantuan Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) kepada Mulyadi (46), yang menderita sakit liver dan lambung kronis di Bogor, Jawa Barat.

Mulyadi (46) adalah seorang bapak yang mempunyai 1 anak, aktivitas sehari-hari Mulyadi bekerja sebagai penjahit. Sebelum pandemi COVID-19, Mulyadi mempekerjakan dua pegawai untuk membantu menjalankan usahanya. Namun karena saat ini pesanan sepi, Mulyadi menjalankan usahanya sendiri.

Sejak tiga bulan lalu, Mulyadi menderita benjolan di leher yang semakin hari semakin besar. Semenjak ada benjolan itu, Mulyadi mengalami sesak napas, badan lemas, dan berat badan menurun drastis.

Mendapat kabar tentang kondisi Mulyadi, Kemensos sejak Senin (29/1) pekan lalu, dengan sigap menyalurkan bantuan kepada Mulyadi berupa pengobatan di RSUD Kota Bogor. Diagnosa sementara dari dokter yang bertugas, dr. Dwi Endraningtias,  Mulyadi mengalami pembesaran kelenjar tiroid yang diduga mengarah pada tumor.

Observasi akan terus dilakukan untuk memastikan jenis tumor yang diidap Mulyadi sehingga penanganan yang diberikan tepat. Mulyadi sempat menjalani rawat inap dan sekarang menjalani rawat jalan.

Hingga Selasa (6/2), Kemensos terus memberikan perhatian kepada kondisi keluarga Mulyadi. Anaknya, yang menunggak pembayaran uang pendaftaran sekolah, telah dibantu pelunasannya. Bahkan, biaya SPP bulanan telah dilunasi hingga Juni 2024 dengan total Rp1.005.000.

“Saya sangat bersyukur mendapat bantuan dari Kemensos. Tidak hanya bantuan kesehatan, tetapi juga bantuan berbagai kebutuhan pokok, kebutuhan dasar nutrisi, alat kebersihan diri, hingga perlengkapan rumah tangga,” kata Siti Masitoh -- istri Mulyadi dengan penuh rasa syukur.

Bahkan, Kemensos juga menyerahkan mesin jahit untuk digunakan Mulyadi ketika sembuh. Kemensos akan terus melakukan pemantauan terhadap kesehatan Mulyadi selama melakukan pengobatan rawat jalan.

Selain itu, istri Mulyadi diberi modal untuk berwirausaha dan akan terus dilakukan pendampingan agar usahanya lancar sehingga penghasilan yang diperoleh bisa menjadi penopang ekonomi keluarga.

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI