MUSI BANYUASIN (27 Februari 2024) – Kementerian Sosial memberikan berbagai bantuan untuk M. Ali (37), pengidap Cerebral Palsy sejak masih kecil. Warga Kabupaten Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan ini, selama ini hanya terbaring di lantai karena tubuhnya tidak bisa digerakkan.

Untuk melakukan kegiatan sehari-hari, Ali dibantu orang tuanya, Rusli (73) dan Fatimah (63). “Untuk kebutuhan makan dan mandi Ali, saya bergantian dengan istri. Sesekali, Ali kami dudukkan atau sandarkan supaya tidak bosan terus menerus terbaring,” kata Rusli.

Semula, Ali terlahir dengan kondisi normal. Namun, saat usia enam bulan, tubuhnya mengalami kejang dan demam. Saat usia Ali memasuki usia 9 bulan, kondisi itu semakin sering terjadi. Kemudian, Ali mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya, yang membuatnya tak bisa menggerakan tubuhnya. Kondisi ini juga membuatnya tidak dapat berbicara hingga saat ini.

Mengetahui hal tersebut, Kemensos melalui Sentra "Budi Perkasa" di Palembang memberikan perhatian dan berbagai bantuan bagi Ali dan keluarganya. Ali dibawa ke RSUD Sekayu di Kabupaten Musi Banyuasin untuk menjalani pemeriksaan, perawatan dan penanganan lanjutan. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, Ali didiagnosa mengalami  kondisi pengecilan otak, hingga kemunduran fungsi otak, serta penurunan syaraf motorik.

“Ali sudah ditangani dengan pemberian obat kejang untuk tiga tahun ke depan. Dengan harapan, obat itu dikonsumsi secara rutin dan teratur. Selain itu, akan dilakukan kontrol medis dan terapi fisioterapi terhadap Ali, yang rencananya akan diterapkan secara berkala di RSUD Sekayu,” ucap dr. Nursaenah, dokter RSUD Sekayu yang menangani Ali.

Sementara itu, setelah dilakukan asesmen, tidaklah mudah bagi keluarga Ali merawat Ali karena secara ekonomi, keluarga Ali serba berkekurangan. Rusli, yang sehari-hari bekerja sebagai penarik becak, tidak bisa lagi menjalankan pekerjaannya secara optimal karena faktor usia. Untuk itu, Sentra "Budi Perkasa" di Palembang memberikan bantuan ATENSI kepada keluarga Ali, termasuk penambahan gizi, nutrisi, dan perlengkapan kebersihan.

Adapun, Fatimah mendapat bantuan modal kewirausahaan berupa warung sembako dan makanan ringan. “Terima kasih, dukungan Kemensos sangat berarti bagi kami,” ungkap Fatimah dengan nada bahagia usai menerima bantuan tersebut. Kemensos akan terus berkomitmen memantau perkembangan kesehatan Ali dan usaha Fatimah.

Biro Hubungan Masyarakat
Kementerian Sosial RI