JAKARTA (20 Juni 2023) – Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Sosial (Kemensos) turut meriahkan HUT Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Keterlibatan Itjen Kemensos salah satunya dimaksudkan untuk bisa lebih dikenal masyarakat.

Pada acara yang digelar pada Expo Pengawasan Intern di Pendopo Agung Sasana Langen Utomo Taman Mini Indonesia, booth Itjen Kemensos yang bernuansa merah banyak diatensi para pengunjung. Itjen tampil dengan tema "Pengawasan Penerima Bantuan Sosial dengan Cara Melibatkan Langsung Partisipasi Masyarakat untuk Memastikan Bantuan Tepat Sasaran". 

Di sana, para pengunjung diberikan pemahaman mengenai tugas, fungsi dan kinerja Itjen Kemensos. Tak lupa, tim dari Itjen pun memperkenalkan aplikasi cek bansos. Banyak pengunjung booth yang belum begitu paham mengenai cakupan pengawasan Itjen Kemensos dan Kementerian Sosial. 

Salah seorang pengunjung pun mengaku kurang tahu-menahu mengenai Itjen Kemensos. Yang diketahui dari Kemensos selama ini hanyalah bansos. “Selama ini, saya pahamnya Kemensos ya ngurusin bansos. Tapi saya kurang paham mengenai Itjennya. Apa saja yang diurus oleh Itjen. Saya bahkan baru tahu tentang aplikasi Cekbansos ini,”  ujar Yuli, salah seorang pengunjung yang berasal dari Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan yang hadir pada kegiatan bertema 'Inovasi dan Kolaborasi Pengawasan Adaptasi untuk Pertumbuhan Berkelanjutan', Senin (19/1).

Menanggapi isu tersebut, Plt. Inspektur Jenderal, Dody Sukmono, mengatakan hal ini merupakan tantangan. “Ini tantangan bagi Itjen Kemensos untuk menyosialisasikan atau memperkenalkan diri lebih dekat ke masyarakat karena ini berkaitan dengan pengawasan yang kita lakukan,” katanya.

Selain itu, Dody menambahkan bahwa Itjen Kemensos membutuhkan peran serta masyarakat dalam mengawal pengawasan bansos agar tepat sasaran. Hal ini karena di lapangan, penerima bansos belum sepenuhnya sempurna.

“Tagline kita ada Kawal Akuntabilitas, artinya pengawasan kita juga bisa dikontrol oleh publik. Kita membutuhkan partisipasi masyarakat, terutama untuk usul dan sanggah karena penerima bansos belum sepenuhnya sempurna. Expo ini bisa menggugah peran serta masyarakat untuk menggunakan aplikasi atau memberikan masukan kepada Kemensos dalam hal penyaluran bansos agar tepat sasaran,” ungkap Dody. 

Expo Pengawasan Intern ini pertama kalinya digelar kembali seusai pandemi. Gelaran expo kali ini ramai diikuti berbagai instansi baik dari pusat, daerah maupun BUMN. Sebanyak 27 ispektorat dari instansi pusat, 18 inspektorat daerah dan 11 instansi BUMN turut menyemarakkan kegiatan ini. Pada kegiatan ini, diharapkan untuk menampilkan hasil kerja, karya, kontribusi dan inovasi pengawasan, sarana belajar dan berbagi pengetahuan di bidang pengawasan intern, serta membangun kolaborasi dan kerja sama antara APIP/ SPI.

Ini adalah kali pertama Inspektorat Jenderal Kementerian Sosial mengikuti gelaran Expo Pengawasan Internal. Plt. Inspektur Jenderal mengatakan bahwa kesempatan ini adalah sarana untuk membangun jejaring dan membangun kepercayaan diri.

“Bagi kami, expo ini adalah hal yang baru. Event ini merupakan sarana untuk membangun jejaring dengan kawan-kawan yang lain di inspektorat lain juga. Yang kedua, kita juga harus percaya diri. Kementerian Sosial juga bisa tampil. Atas kepercayaan dan dukungan Ibu Menteri, itu memberikan kepercayaan diri untuk tampil karena kita punya program yang luar biasa,” kata Dody.

Menurut dia, Itjen Kemensos harus tampil karena tugas pokok dan fungsi Kemensos sangat erat kaitannya dengan program prioritas nasional. “Program prioritas nasional sangat kental kaitannya dengan tusi Kemensos. Karena itulah kita bisa menyuguhkan pengawasan Itjen Kemensos tak lepas dari program-program tersebut. Karena itulah kita harus tampil. Agar hal-hal tersebut diketahui publik,” katanya.